Raja Salman Bertekad Berantas Korupsi dengan Adil dan Tegas
A
A
A
RIYADH - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz menyatakan pemerintahannya bertekad memberantas korupsi dengan keadilan dan tegas. Pernyataan Raja Salman muncul, Rabu (13/12/2017) saat kerajaan itu mendorong visi untuk meninggalkan ketergantungan dari minyak.
Saat berpidato di depan Dewan Shura yang ditayangkan televisi, Raja Salman menegaskan bahwa Saudi akan bekerja untuk menjadikan sektor swasta sebagai mitra dalam pembangunan. Aparat keamanan telah menangkap sejumlah tokoh politik dan elite bisnis, termasuk para pangeran dan pengusaha, pada awal November lalu dalam pemberantasan korupsi. Beberapa pengamat melihat penangkapan itu juga dalam upaya membantu memperkuat pengaruh Putra Mahkota Saudi.
Saat pidato tentang isu ekonomi, Salman menjelaskan, kerajaan itu mendorong reformasi ekonomi dalam Visi 2030 untuk menemukan sumber pendapatan baru bagi Saudi. Meski begitu, dia menegaskan bahwa korupsi menjadi ancaman utama untuk pembangunan ekonomi. "Kami telah putuskan, dengan izin Tuhan, untuk memberantas korupsi dengan keadilan dan ketegasan sehingga negeri kami dapat menikmati kebangkitan dan pembangunan yang diinginkan seluruh rakyat," ungkap Raja Salman, dikutip kantor berita Reuters, Rabu (13/12/2017).
"Maka, perintah kami untuk membentuk komite tertinggi bagi isu korupsi publik yang dipimpin Putra Mahkota dan syukur kepada Tuhan bahwa itu (melibatkan) sedikit orang," ujar Raja Salman.
Saat ini Arab Saudi mencanangkan reformasi ekonomi, sosial, dan budaya di negara tersebut. Langkah reformasi itu dipimpin langsung oleh putra mahkota. Beberapa langkah yang telah diambil antara lain mengembangkan berbagai proyek pembangunan di penjuru Saudi.
Kerajaan itu juga melakukan perubahan kebijakan secara radikal, seperti mulai mengizinkan wanita mengemudi mobil dan bioskop boleh beroperasi di Saudi. Kedua kebijakan ini sempat ditentang kelompok konservatif di Saudi. Meski begitu, pemerintah tetap melanjutkan kebijakan tersebut.
Saat berpidato di depan Dewan Shura yang ditayangkan televisi, Raja Salman menegaskan bahwa Saudi akan bekerja untuk menjadikan sektor swasta sebagai mitra dalam pembangunan. Aparat keamanan telah menangkap sejumlah tokoh politik dan elite bisnis, termasuk para pangeran dan pengusaha, pada awal November lalu dalam pemberantasan korupsi. Beberapa pengamat melihat penangkapan itu juga dalam upaya membantu memperkuat pengaruh Putra Mahkota Saudi.
Saat pidato tentang isu ekonomi, Salman menjelaskan, kerajaan itu mendorong reformasi ekonomi dalam Visi 2030 untuk menemukan sumber pendapatan baru bagi Saudi. Meski begitu, dia menegaskan bahwa korupsi menjadi ancaman utama untuk pembangunan ekonomi. "Kami telah putuskan, dengan izin Tuhan, untuk memberantas korupsi dengan keadilan dan ketegasan sehingga negeri kami dapat menikmati kebangkitan dan pembangunan yang diinginkan seluruh rakyat," ungkap Raja Salman, dikutip kantor berita Reuters, Rabu (13/12/2017).
"Maka, perintah kami untuk membentuk komite tertinggi bagi isu korupsi publik yang dipimpin Putra Mahkota dan syukur kepada Tuhan bahwa itu (melibatkan) sedikit orang," ujar Raja Salman.
Saat ini Arab Saudi mencanangkan reformasi ekonomi, sosial, dan budaya di negara tersebut. Langkah reformasi itu dipimpin langsung oleh putra mahkota. Beberapa langkah yang telah diambil antara lain mengembangkan berbagai proyek pembangunan di penjuru Saudi.
Kerajaan itu juga melakukan perubahan kebijakan secara radikal, seperti mulai mengizinkan wanita mengemudi mobil dan bioskop boleh beroperasi di Saudi. Kedua kebijakan ini sempat ditentang kelompok konservatif di Saudi. Meski begitu, pemerintah tetap melanjutkan kebijakan tersebut.
(amm)