Gedung Putih: Waktunya Belum Tepat Berunding dengan Korut

Kamis, 14 Desember 2017 - 04:34 WIB
Gedung Putih: Waktunya...
Gedung Putih: Waktunya Belum Tepat Berunding dengan Korut
A A A
WASHINGTON - Gedung Putih menyatakan, belum waktu yang tepat untuk berunding dengan Korea Utara (Korut) sampai negara itu memperbaiki perilakunya. Sikap ini beda dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson yang menyatakan Washington siap berunding dengan Pyongyang tanpa prasyarat.

”Dengan uji coba rudal terbaru Korut, jelas sekarang bukan waktunya,” kata Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih melalui seorang juru bicara kepada Reuters, Kamis (14/12/2017).

Perbedaan pandangan di internal pemerintah AS ini akan membingungkan berbagai pihak, terlebih Rusia dan China terlanjur menyambut baik pernyataan Tillerson soal kesiapan Washington untuk berunding dengan Pyongyang.

Gedung Putih menolak untuk mengatakan apakah Presiden Donald Trump memberikan persetujuan untuk memulai dialog dengan rezim Kim Jong-un seperti pandangan Menlu Tillerson.

Pejabat Gedung Putih, yang menolak disebut namanya, mengaku sedang menyusun sebuah formula yang berbeda untuk menjalankan opsi diplomatik terhadap Korea Utara.

”Pemerintah bersatu dalam menegaskan bahwa setiap perundingan dengan Korea Utara harus menunggu sampai rezim tersebut secara fundamental memperbaiki perilakunya,” ujar pejabat tersebut, yang dilansir Kamis (14/12/2017).

“Seperti yang dikatakan sekretaris negara (Menlu Tillerson) sendiri, ini harus mencakup tidak adanys tes nuklir atau rudal lagi,” imbuh pejabat Gedung Putih tersebut.

Baca Juga: Melunak, AS Siap Berunding dengan Korut Tanpa Prasyarat

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam sebuah pidato untuk acara kelompok think tank Atlantic Council di Washington, Menlu Tillerson mengklaim bahwa AS siap berunding dengan Korut kapan pun dan tanpa prasyarat.

”Mari kita bertemu saja,” kata Tillerson. ”Kami siap untuk berbicara kapan pun mereka siap,” lanjut dia.

“Kami siap untuk mengadakan pertemuan pertama tanpa pra-kondisi,” imbuh Tillerson. ”Tidak realistis untuk mengatakan bahwa kami hanya akan berbicara jika Anda datang ke meja untuk menyerahkan program (nuklir) Anda,” katanya.

”Mereka terlalu banyak berinvestasi di dalamnya. Presiden juga sangat realistis mengenai hal itu,” imbuh dia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1194 seconds (0.1#10.140)