Erdogan Sebut Israel Negara Teroris, Netanyahu Balas Ledek Turki
A
A
A
PARIS - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel sebagai negara teroris yang membunuh anak-anak. Komentar negatif itu pun dibalas ledekan oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Perang kata-kata kedua pemimpin itu dipicu oleh keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang secara resmi dan sepihak mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Erdogan yang merasa sebagai salah satu suara utama di dunia Islam mengecam keputusan Erdogan dan menjadikan Israel sebagai sasaran ujaran kemarahannya.
“Palestina adalah korban yang tidak bersalah untuk Israel, ini adalah negara teroris, ya, teroris!," kata Erdogan dalam sebuah kongres Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di Kota Sivas, Turki.
”Kami tidak akan meninggalkan Yerusalem karena belas kasihan negara yang membunuh anak-anak,” lanjut dia.
Netanyahu yang menggelar jumpa pers bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron membalas retorika anti-Israel yang dilontarkan Erdogan.
”Saya tidak terbiasa menerima ceramah tentang moralitas dari pemimpin yang mengebom penduduk desa Kurdi di negara asalnya, Turki, yang memenjarakan wartawan, yang membantu Iran mengatasi sanksi internasional dan yang membantu teroris, termasuk di Gaza , membunuh orang tak berdosa. (Erdogan) bukan orang yang akan menguliahi kita,” ujar Netanyahu, seperti dikutip Reuters, Senin (11/12/2017).
Baca Juga: Erdogan Cap Israel Negara Teroris Pembunuh Anak-anak
Erdogan sendiri telah menyerukan sebuah pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul pada hari Rabu untuk membahas krisis Yerusalem. Dia sebelumnya mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik antara Turki dan Israel jika Yerusalaem menjadi ibu kota negara Yahudi tersebut.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan bertemu dengan Erdogan pada hari Senin di Turki. Keduanya juga akan membahas krisis Yerusalem.
Retorika Erdogan mengakar ke bawah. Surat kabar Hurriyet melaporkan bahwa Federasi Sepak Bola Turki meminta semua klub yang bermain di Liga Super, Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 untuk membuka spanduk Yerusalem saat memasuki lapangan sebelum awal pertandingan minggu ini.
Perang kata-kata kedua pemimpin itu dipicu oleh keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang secara resmi dan sepihak mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Erdogan yang merasa sebagai salah satu suara utama di dunia Islam mengecam keputusan Erdogan dan menjadikan Israel sebagai sasaran ujaran kemarahannya.
“Palestina adalah korban yang tidak bersalah untuk Israel, ini adalah negara teroris, ya, teroris!," kata Erdogan dalam sebuah kongres Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di Kota Sivas, Turki.
”Kami tidak akan meninggalkan Yerusalem karena belas kasihan negara yang membunuh anak-anak,” lanjut dia.
Netanyahu yang menggelar jumpa pers bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron membalas retorika anti-Israel yang dilontarkan Erdogan.
”Saya tidak terbiasa menerima ceramah tentang moralitas dari pemimpin yang mengebom penduduk desa Kurdi di negara asalnya, Turki, yang memenjarakan wartawan, yang membantu Iran mengatasi sanksi internasional dan yang membantu teroris, termasuk di Gaza , membunuh orang tak berdosa. (Erdogan) bukan orang yang akan menguliahi kita,” ujar Netanyahu, seperti dikutip Reuters, Senin (11/12/2017).
Baca Juga: Erdogan Cap Israel Negara Teroris Pembunuh Anak-anak
Erdogan sendiri telah menyerukan sebuah pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul pada hari Rabu untuk membahas krisis Yerusalem. Dia sebelumnya mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik antara Turki dan Israel jika Yerusalaem menjadi ibu kota negara Yahudi tersebut.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan bertemu dengan Erdogan pada hari Senin di Turki. Keduanya juga akan membahas krisis Yerusalem.
Retorika Erdogan mengakar ke bawah. Surat kabar Hurriyet melaporkan bahwa Federasi Sepak Bola Turki meminta semua klub yang bermain di Liga Super, Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 untuk membuka spanduk Yerusalem saat memasuki lapangan sebelum awal pertandingan minggu ini.
(mas)