Citra Satelit: Korut Bangun Landasan Peluncuran Rudal Baru
A
A
A
WASHINGTON - Korea Utara (Korut) tampaknya sedang membangun landasan peluncuran rudal baru. Lokasi landasan baru tersebut sama dengan yang digunakan untuk mengejutkan dunia dengan meluncurkan rudal balistik antar benua (ICBM) pertamanya di awal tahun.
Gambar satelit baru yang diambil oleh Image Sat International menunjukkan pekerjaan konstruksi di Pabrik Pesawat Panghyon di Pyongyang Utara seperti dilansir dari Fox News, Sabtu (2/12/2017).
Gambar tersebut muncul saat negara itu tengah merayakan keberhasilan peluncuran rudal balistik antar benua yang diklaim mampu menargetkan seluruh daratan utama Amerika Serikat (AS). Rudal jenis baru itu berpotensi bisa membawa hulu ledak nuklir.
Warga Korut merayakan keberhasilam itu dengan pesta kembang api dan menari di jalanan menari. Jenderal Korut Pak Young-sik kepada warga mengatakan bahwa negara tersebut telah berhasil mewujudkan sebuah kekuatan nuklir nasional.
Sebelumnya, pejabat Korea Selatan (Korsel) pada hari Jumat mengatakan, yang mengkhawatirkan pada peluncuran minggu ini, ICBM yang baru belum terbukti keampuhannya. Pejabat pertahanan Korsel, Yeo Suk-joo mengatakan verifikasi tambahan diperlukan, antara lain terkait kemampuan masuk kembali ke atmosfir.
Baca Juga: Korsel Sebut Uji Coba Rudal Balistik Korut Berhasil
Nikki Haley, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, memperingatkan minggu ini bahwa rezim tersebut benar-benar hancur jika mencoba memulai perang.
Baca Juga: Diplomat AS: Jika Perang Pecah, Korut Akan Hancur Sama Sekali
Sedangkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut komentar Haley sebagai "omelan haus darah."
Baca Juga: Rusia: Ancaman AS Hancurkan Korut adalah Omelan Haus Darah
Sebagai tindakan pencegahan, Hawaii menguji sirene peringatan serangan pada hari Jumat. Sirene ini akan diulang setiap bulan di salah satu negara bagian terdekat dengan Korut itu. Latihan ini belum dilakukan sejak era Perang Dingin.
Gubernur Hawaii David Ige mengatakan bahwa keharusan dipersiapkan untuk bencana, termasuk serangan nuklir.
Dia mengatakan tes baru ini akan memastikan publik mengetahui apa yang harus mereka lakukan jika terjadi serangan yang akan segera terjadi. Jika sebuah rudal diluncurkan, penduduk dan wisatawan akan memiliki waktu kurang dari 20 menit untuk berlindung, kata beberapa pejabat.
Lorraine Godoy mengatakan bahwa tes tersebut adalah pengingat bahwa ini bukan dunia yang aman lagi. Bahkan di sini, di Hawaii, ini tidak aman.
Pejabat pariwisata tidak setuju dengan pendapat itu dan mengatakan bahwa para pelancong tidak perlu khawatir dengan uji coba itu.
"Implementasinya konsisten dengan kebijakan lama negara untuk dipersiapkan dan menginformasikan masyarakat dengan baik sebelum adanya potensi ancaman terhadap kesejahteraan Hawaii," kata George Szigeti, presiden dan CEO Otoritas Pariwisata Hawaii, dalam sebuah pernyataan.
Gambar satelit baru yang diambil oleh Image Sat International menunjukkan pekerjaan konstruksi di Pabrik Pesawat Panghyon di Pyongyang Utara seperti dilansir dari Fox News, Sabtu (2/12/2017).
Gambar tersebut muncul saat negara itu tengah merayakan keberhasilan peluncuran rudal balistik antar benua yang diklaim mampu menargetkan seluruh daratan utama Amerika Serikat (AS). Rudal jenis baru itu berpotensi bisa membawa hulu ledak nuklir.
Warga Korut merayakan keberhasilam itu dengan pesta kembang api dan menari di jalanan menari. Jenderal Korut Pak Young-sik kepada warga mengatakan bahwa negara tersebut telah berhasil mewujudkan sebuah kekuatan nuklir nasional.
Sebelumnya, pejabat Korea Selatan (Korsel) pada hari Jumat mengatakan, yang mengkhawatirkan pada peluncuran minggu ini, ICBM yang baru belum terbukti keampuhannya. Pejabat pertahanan Korsel, Yeo Suk-joo mengatakan verifikasi tambahan diperlukan, antara lain terkait kemampuan masuk kembali ke atmosfir.
Baca Juga: Korsel Sebut Uji Coba Rudal Balistik Korut Berhasil
Nikki Haley, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, memperingatkan minggu ini bahwa rezim tersebut benar-benar hancur jika mencoba memulai perang.
Baca Juga: Diplomat AS: Jika Perang Pecah, Korut Akan Hancur Sama Sekali
Sedangkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut komentar Haley sebagai "omelan haus darah."
Baca Juga: Rusia: Ancaman AS Hancurkan Korut adalah Omelan Haus Darah
Sebagai tindakan pencegahan, Hawaii menguji sirene peringatan serangan pada hari Jumat. Sirene ini akan diulang setiap bulan di salah satu negara bagian terdekat dengan Korut itu. Latihan ini belum dilakukan sejak era Perang Dingin.
Gubernur Hawaii David Ige mengatakan bahwa keharusan dipersiapkan untuk bencana, termasuk serangan nuklir.
Dia mengatakan tes baru ini akan memastikan publik mengetahui apa yang harus mereka lakukan jika terjadi serangan yang akan segera terjadi. Jika sebuah rudal diluncurkan, penduduk dan wisatawan akan memiliki waktu kurang dari 20 menit untuk berlindung, kata beberapa pejabat.
Lorraine Godoy mengatakan bahwa tes tersebut adalah pengingat bahwa ini bukan dunia yang aman lagi. Bahkan di sini, di Hawaii, ini tidak aman.
Pejabat pariwisata tidak setuju dengan pendapat itu dan mengatakan bahwa para pelancong tidak perlu khawatir dengan uji coba itu.
"Implementasinya konsisten dengan kebijakan lama negara untuk dipersiapkan dan menginformasikan masyarakat dengan baik sebelum adanya potensi ancaman terhadap kesejahteraan Hawaii," kata George Szigeti, presiden dan CEO Otoritas Pariwisata Hawaii, dalam sebuah pernyataan.
(ian)