Diplomat AS: Jika Perang Pecah, Korut Akan Hancur Sama Sekali

Kamis, 30 November 2017 - 09:52 WIB
Diplomat AS: Jika Perang Pecah, Korut Akan Hancur Sama Sekali
Diplomat AS: Jika Perang Pecah, Korut Akan Hancur Sama Sekali
A A A
NEW YORK - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley, memperingatkan rezim Korea Utara (Korut) akan benar-benar hancurl jika sebuah perang pecah. Peringatan itu muncul sehari setelah Korut meluncurkan rudal balistik antar benua dalam sebuah uji coba provokatif baru.

"Kami tidak pernah mencari perang dengan Korea Utara, dan hari ini kami masih belum mencarinya. Jika perang memang terjadi, itu akan terjadi karena tindakan agresi lanjutan seperti yang kita saksikan kemarin," kata Nikki Haley pada sebuah pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.

"Dan jika perang datang, jangan salah, rezim Korea Utara akan hancur sama sekali," sambungnya.

"Bangsa-bangsa di dunia memilikinya di dalam kekuasaan mereka untuk mengisolasi lebih jauh, berkurang dan, dengan keinginan Tuhan, membalikkan jalan yang berbahaya dari rezim Korea Utara," tukasnya seperti dikutip dari NBC News, Kamis (30/11/2017)

Haley juga meminta semua negara untuk memutuskan hubungan dengan Korut, dan mendorong China untuk menghentikan pasokan minyak ke rezim tersebut.

"China dapat melakukan ini sendiri, atau kita dapat mengambil situasi minyak ke dalam tangan kita sendiri," tegasnya.

Komentar Haley tentang penghancuran rezim Korut dalam hal perang mencerminkan bahasa yang digunakan oleh Presiden Trump awal tahun ini. Kala itu ia memperingatkan bahwa Korut akan "dipenuhi dengan api, kemarahan yang tidak pernah dilihat dunia ini sebelumnya jika terus mengancam AS.

Sebelumnya, Trump dalam pidato pertamanya di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September mengatakan: "Amerika Serikat memiliki kekuatan dan kesabaran yang besar, namun jika dipaksa untuk mempertahankan diri atau sekutunya, kita tidak memiliki pilihan selain menghancurkan Korea Utara secara total."

Dewan Keamanan PBB pada bulan September menyetujui sanksi baru terhadap Pyongyang sebagai hukuman atas uji coba rudal dan nuklir keenam Korut, yang dilakukan pada 3 September.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5280 seconds (0.1#10.140)