Taliban Serangan Perguruan Tinggi di Pakistan, 9 Tewas

Jum'at, 01 Desember 2017 - 15:12 WIB
Taliban Serangan Perguruan...
Taliban Serangan Perguruan Tinggi di Pakistan, 9 Tewas
A A A
PESHAWAR - Kelompok Taliban Pakistan yang menyamar menggunakan burqa menyerang sebuah kampus akademi pertanian di Pakistan. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 35 lainnya.

"Polisi dan tentara yang dipanggil ke tempat kejadian berhasil menewaskan semua penyerang di Institut Pelatihan Pertanian di kota barat laut Peshawar sekitar dua jam setelah serangan tersebut," laporan pers pihak militer Pakistan seperti dituip dari Reuters, Jumat (1/12/2017).

Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab. Kelompok militan itu mengatakan dalam pesan dari juru bicara Mohammad Khorasani bahwa mereka telah menargetkan sebuah safe house dari agen intelijen Pakistan.

"Orang-orang bersenjata tersebut tiba di kampus dengan bajaj, menyamar dengan burqa yang dikenakan oleh banyak wanita di wilayah tersebut," terang kepala kepolisian Peshawar, Tahir Khan.

"Mereka menembak dan melukai seorang penjaga sebelum memasuki kampus," imbuhnya.

Seorang mahasiswa yang terluka, Ahteshan ul-Haq, mengatakan bahwa asrama universitas biasanya menampung hampir 400 siswa. Namun sebagian besar sudah pulang untuk liburan panjang akhir pekan dan hanya sekitar 120 siswa yang tetap tinggal.

"Kami tidur saat kami mendengar suara tembakan. Saya bangun dan dalam beberapa detik semua orang berlari dan berteriak 'Taliban telah menyerang'," katanya.

Shehzad Akbar, direktur medis di Kompleks Medis Hayatabad, mengatakan enam orang meninggal karena luka-luka mereka dan 18 lainnya dirawat. "Tiga orang lainnya meninggal di Khyber Teaching Hospital dan 17 lainnya cedera berada di sana," kata Direktur rumah sakit Nekdad Afridi.

Pada bulan Desember 2014, orang-orang bersenjata Taliban Pakistan membunuh 134 anak di Sekolah Umum Angkatan Darat Peshawar. Serangan itu merupakan salah satu serangan paling mematikan dalam sejarah negara tersebut.

Taliban Pakistan berjuang untuk menggulingkan pemerintah dan ingin memberlakukan hukum Islam secara ketat. Mereka bersekutu dengan gerilyawan Taliban Afghanistan yang menguasai sebagian besar negara itu sampai mereka digulingkan oleh aksi militer yang didukung AS pada tahun 2001.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0633 seconds (0.1#10.140)