Menteri Saudi Sebut Iran 'Godfather' Terorisme
A
A
A
RIYADH - Menteri Kebudayaan dan Informasi Arab Saudi Awwad al-Awwad menyebut Iran sebagai "Godfather" dari terorisme. Menurutnya, Iran adalah pihak pertama yang memberikan dukungan dan membentuk kelompok milisi di Timur Tengah.
"Dialek Islam telah berpindah dari satu individu ke negara lain dan yang memimpinnya adalah Iran. Rezim Iran adalah pendukung pertama, pendiri dan ayah spiritual untuk terorisme," ucap Awaad dalam sebuah pernyataan.
"Rezim Iran telah mengubah terorisme dari tindakan individu dan mengembangkannya menjadi institusi yang didukung secara militer, finansial dan mendapat dukungan media," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (29/11).
Awwad juga mengatakan, tujuan di balik praktik Iran di kawasan Timur Tengah adalah agar Teheran memiliki pengaruh atas otoritas politik di semua-semua negara-negara Arab.
Dia kemudian menegaskan perlunya untuk mencegah sponsor kelompok teroris, menciptakan simbol-simbol mereka, dan menggambarkannya sebagai kelompok sipil yang menuntut hak sosial dan politik.
"kita harus bersatu untuk menghentikan usaha dari beberapa platform media yang menyerukan kebencian dan ekstremisme dan mendukung terorisme," tukasnya.
"Dialek Islam telah berpindah dari satu individu ke negara lain dan yang memimpinnya adalah Iran. Rezim Iran adalah pendukung pertama, pendiri dan ayah spiritual untuk terorisme," ucap Awaad dalam sebuah pernyataan.
"Rezim Iran telah mengubah terorisme dari tindakan individu dan mengembangkannya menjadi institusi yang didukung secara militer, finansial dan mendapat dukungan media," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (29/11).
Awwad juga mengatakan, tujuan di balik praktik Iran di kawasan Timur Tengah adalah agar Teheran memiliki pengaruh atas otoritas politik di semua-semua negara-negara Arab.
Dia kemudian menegaskan perlunya untuk mencegah sponsor kelompok teroris, menciptakan simbol-simbol mereka, dan menggambarkannya sebagai kelompok sipil yang menuntut hak sosial dan politik.
"kita harus bersatu untuk menghentikan usaha dari beberapa platform media yang menyerukan kebencian dan ekstremisme dan mendukung terorisme," tukasnya.
(esn)