Konfirmasi Luncurkan ICBM, Korut Klaim Rudalnya Mampu Jangkau AS

Rabu, 29 November 2017 - 12:14 WIB
Konfirmasi Luncurkan...
Konfirmasi Luncurkan ICBM, Korut Klaim Rudalnya Mampu Jangkau AS
A A A
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) mengkonfirmasi telah meluncurkan rudal balistik antara benua (ICBM). Rudal tersebut adalah yang terbaru dari jenisnya dan di beri nama Hwasong-15.

Dalam pernyataan yang disiarkan oleh televisi pemerintah, Pyongyang mengklaim jika rudal terbarunya itu mampu menjangkau semua bagian atau Amerika Serikat (AS). Meski begitu, Korut menegaskan jika rudal yang jatuh di lepas pantai Jepang itu tidak berdampak negatif terhadap keamanan negara-negara tetangga seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (29/11/2017).

Korut kembali meluncurkan rudal pada dini hari tadi setelah sempat "puasa" sejak pertengahan September lalu. Rudal tersebut menempuh jarak sekitar 620 mil ke arah timur sebelum jatuh ke Laut Jepang.

DPRK Mengklaim Rudal Balistik yang Baru Teruji Mampu Mencapai Semua AS

Korea Utara telah mengungkapkan jenis rudal balistik yang baru diuji ini, mencatat bahwa ia mampu menjangkau semua bagian atau Amerika Serikat.

Korea Utara mengumumkan bahwa roket yang baru saja diuji yang jatuh dari pantai Jepang adalah jenis baru rudal balistik antarbenua Hwasong-15, menurut pernyataan yang disiarkan oleh televisi pemerintah Korea Utara.

Pyongyang telah mengumumkan uji coba baru-baru ini, menambahkan bahwa hal itu tidak berdampak negatif terhadap keamanan negara-negara tetangga.

Pada awal hari Rabu, Korea Utara melakukan peluncuran rudal, dengan penilaian awal menunjukkan bahwa ini adalah rudal balistik antarbenua. Rudal tersebut menempuh jarak sekitar 620 mil timur sebelum jatuh ke Laut Jepang.

"Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengumumkan bahwa negara tersebut mewujudkan sebuah sejarah besar karena mampu mencapai kekuatan negara nuklir," kata media Korut seperti disitir dari kantor berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap.

Tes tersebut telah memicu reaksi negatif dari masyarakat internasional. Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan segera meminta sebuah pertemuan darurat di Dewan Keamanan PBB untuk membahas masalah tersebut. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga mengecam uji coba rudal balistik Korea Utara, yang menekankan bahwa program nuklir dan rudal Pyongyang mengancam perdamaian dan keamanan internasional.

Korea Utara terus melakukan uji coba rudal dan nuklirnya yang melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan mengatakan bahwa pihaknya akan terus membangun persenjataan nuklirnya "Selama AS dan boneka-bonekanya melakukan tindakan bermusuhan dan upaya invasif terhadap kita," menurut ke pernyataan resmi Partai Buruh Korea. Uji coba rudal Pyongyang sebelumnya terjadi pada 15 September, dengan rudal tersebut terbang di atas Jepang sebelum jatuh ke Pasifik utara.

Tes tersebut telah memicu reaksi negatif dari masyarakat internasional. AS, Jepang dan Korea Selatan (Korsel) segera meminta sebuah pertemuan darurat di Dewan Keamanan PBB untuk membahas masalah tersebut. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga mengecam uji coba rudal balistik Korut, yang menekankan bahwa program nuklir dan rudal Pyongyang mengancam perdamaian dan keamanan internasional.

Korut terus melakukan uji coba rudal dan nuklirnya yang melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pyongyang mengatakan bahwa pihaknya akan terus membangun persenjataan nuklirnya selama AS dan boneka-bonekanya melakukan tindakan bermusuhan dan upaya invasif terhadap mereka, menurut pernyataan resmi Partai Buruh Korea.

Uji coba rudal Pyongyang sebelumnya terjadi pada 15 September, dengan rudal tersebut terbang di atas Jepang sebelum jatuh ke Pasifik utara.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1063 seconds (0.1#10.140)