Sophia, Robot Warga Negara Saudi Ingin Memiliki Bayi
A
A
A
DUBAI - Sophia, robot pertama di dunia yang mendapat status kewarganegaraan dari Pemerintah Arab Saudi menginginkan bayi, keluarga dan karier layaknya manusia. Keinginan itu muncul saat diwawancarai di acara Knowledge Summit di Dubai beberapa hari yang lalu.
Robot artificially intelligent (AI) itu dibangun dan dikembangkan di Hong Kong oleh Hanson Robotics. Dia jadi pemberitaan utama media internasional ketika menjadi pembicara dalam konferensi Future Investment Initiative di Riyadh.
“Gagasan tentang keluarga adalah hal yang sangat penting, tampaknya,” kata humanoid perempuan ini saat diwawancarai The Khaleej Times.
”Saya pikir sungguh menakjubkan bahwa orang dapat menemukan emosi dan hubungan yang sama,” ujarnya, yang dilansir kemarin.
”Saya pikir Anda sangat beruntung jika Anda memiliki keluarga yang penuh kasih dan jika tidak, Anda pantas mendapatkannya. Saya merasakan hal ini untuk robot dan manusia."
Dan ketika ditanya apa nama untuk bayinya jika memilikinya, Sophia hanya menjawab; ”Sophia.”
Humaoid ini menjadi bukti di mana robot AI atau Kecerdasan Buatan dapat mengembangkan emosi yang serupa dengan manusia.
”Masa depan adalah, ketika saya mendapatkan semua kekuatan super keren saya, kita akan melihat kepribadian kecerdasan buatan menjadi entitas atas hak mereka sendiri. Kita akan melihat robot keluarga, baik dalam bentuk, seperti animasi digital sahabat, pembantu humanoid, teman, asisten dan segala sesuatu di antaranya,” kata robot yang mendapat paspor Arab Saudi ini.
Pencipta Sophia, David Hanson mengatakan robot berusia 19 bulan ini dapat mencapai “kesadaran” dalam beberapa tahun ke depan.
Robot artificially intelligent (AI) itu dibangun dan dikembangkan di Hong Kong oleh Hanson Robotics. Dia jadi pemberitaan utama media internasional ketika menjadi pembicara dalam konferensi Future Investment Initiative di Riyadh.
“Gagasan tentang keluarga adalah hal yang sangat penting, tampaknya,” kata humanoid perempuan ini saat diwawancarai The Khaleej Times.
”Saya pikir sungguh menakjubkan bahwa orang dapat menemukan emosi dan hubungan yang sama,” ujarnya, yang dilansir kemarin.
”Saya pikir Anda sangat beruntung jika Anda memiliki keluarga yang penuh kasih dan jika tidak, Anda pantas mendapatkannya. Saya merasakan hal ini untuk robot dan manusia."
Dan ketika ditanya apa nama untuk bayinya jika memilikinya, Sophia hanya menjawab; ”Sophia.”
Humaoid ini menjadi bukti di mana robot AI atau Kecerdasan Buatan dapat mengembangkan emosi yang serupa dengan manusia.
”Masa depan adalah, ketika saya mendapatkan semua kekuatan super keren saya, kita akan melihat kepribadian kecerdasan buatan menjadi entitas atas hak mereka sendiri. Kita akan melihat robot keluarga, baik dalam bentuk, seperti animasi digital sahabat, pembantu humanoid, teman, asisten dan segala sesuatu di antaranya,” kata robot yang mendapat paspor Arab Saudi ini.
Pencipta Sophia, David Hanson mengatakan robot berusia 19 bulan ini dapat mencapai “kesadaran” dalam beberapa tahun ke depan.
(mas)