Lengser dari Presiden Zimbabwe, Mugabe Dibayar Rp134,8 Miliar
A
A
A
HARARE - Sebuah laporan investigasi mengungkap bahwa Robert Mugabe, 93, bersedia mengundurkan diri atau lengser sebagai Presiden Zimbabwe dengan imbalan pembayaran USD10 juta atau sekitar Rp134,8 miliar.
Selain itu, dia dapat jaminan gaji bulanan penuh, jaminan layanan medis, keamanan serta perlindungan aset pribadinya. Laporan investigasi ini diterbitkan media setempat, Zimbabwe Independent, mengutip para negosiator yang terlibat dalam pembujukan mundurnya Mugabe.
Tim negosiator itu termasuk para jenderal dan tim mediator pemerintah. Pengunduran diri presiden yang sudah berkuasa 37 tahun ini terjadi setelah “drama politik” yang memicu gerakan impeachment dan demonstrasi jalanan selama beberapa hari.
Menurut laporan investigasi tersebut, tim negosiator dari pihak Mugabe berhasil membuat kesepakatan dengan para jenderal untuk memungkinkan mantan presiden itu tidak pergi ke pengasingan. Dia diyakinkan untuk menikmati masa pensiunnya di Zimbabwe dengan segala keuntungannya.
”Pemerintah akan memberikan uang tebusan sebesar USD5 juta dan sisanya akan dilunasi dengan mencicil,” kata seorang sumber investigasi media tersebut. ”Mugabe juga akan menikmati layanan medis serta gaji bulanan secara penuh. Jika terjadi kematian pada dirinya, istrinya akan diberi gaji setengah bulan per bulan,” lanjut sumber tersebut, yang dilansir Sabtu (25/11/2017).
Pastor Katolik, Fidelis Mukonori dan mantan gubernur RBZ Gideon Gono disebut-sebut ikut menjadi negosiator. Mukonori mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa perannya hanya untuk menengahi antara jenderal dan Mugabe.
Sumber tersebut lebih lanjut mengatakan bahwa tak lama setelah Mugabe mengajukan pengunduran dirinya, komandan Garda Presiden, Brigadir Jenderal Anselem Sanyatwe, menyerukan sebuah pertemuan darurat Komando Operasi Gabungan.
”Kami diberitahu bahwa presiden telah mengundurkan diri, tapi dia diberi kekebalan penuh. Sanyatwe memberitahu kami bahwa Mugabe akan terus menikmati perlindungan sebagai mantan kepala negara,” imbuh sumber tersebut.
Posisi Mugabe digantikan oleh Emmerson Mnangagwa, wakil presiden yang pernah dipecat Mugabe. Terkait dengan laporan investigasi tersebut, Mnangagwa, sang presiden baru Zimbabwe belum berkomentar. Namun, dia bertekad akan memberantas korupsi di negaranya.
Selain itu, dia dapat jaminan gaji bulanan penuh, jaminan layanan medis, keamanan serta perlindungan aset pribadinya. Laporan investigasi ini diterbitkan media setempat, Zimbabwe Independent, mengutip para negosiator yang terlibat dalam pembujukan mundurnya Mugabe.
Tim negosiator itu termasuk para jenderal dan tim mediator pemerintah. Pengunduran diri presiden yang sudah berkuasa 37 tahun ini terjadi setelah “drama politik” yang memicu gerakan impeachment dan demonstrasi jalanan selama beberapa hari.
Menurut laporan investigasi tersebut, tim negosiator dari pihak Mugabe berhasil membuat kesepakatan dengan para jenderal untuk memungkinkan mantan presiden itu tidak pergi ke pengasingan. Dia diyakinkan untuk menikmati masa pensiunnya di Zimbabwe dengan segala keuntungannya.
”Pemerintah akan memberikan uang tebusan sebesar USD5 juta dan sisanya akan dilunasi dengan mencicil,” kata seorang sumber investigasi media tersebut. ”Mugabe juga akan menikmati layanan medis serta gaji bulanan secara penuh. Jika terjadi kematian pada dirinya, istrinya akan diberi gaji setengah bulan per bulan,” lanjut sumber tersebut, yang dilansir Sabtu (25/11/2017).
Pastor Katolik, Fidelis Mukonori dan mantan gubernur RBZ Gideon Gono disebut-sebut ikut menjadi negosiator. Mukonori mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa perannya hanya untuk menengahi antara jenderal dan Mugabe.
Sumber tersebut lebih lanjut mengatakan bahwa tak lama setelah Mugabe mengajukan pengunduran dirinya, komandan Garda Presiden, Brigadir Jenderal Anselem Sanyatwe, menyerukan sebuah pertemuan darurat Komando Operasi Gabungan.
”Kami diberitahu bahwa presiden telah mengundurkan diri, tapi dia diberi kekebalan penuh. Sanyatwe memberitahu kami bahwa Mugabe akan terus menikmati perlindungan sebagai mantan kepala negara,” imbuh sumber tersebut.
Posisi Mugabe digantikan oleh Emmerson Mnangagwa, wakil presiden yang pernah dipecat Mugabe. Terkait dengan laporan investigasi tersebut, Mnangagwa, sang presiden baru Zimbabwe belum berkomentar. Namun, dia bertekad akan memberantas korupsi di negaranya.
(mas)