Argentina Belum Menyerah Mencari Kapal Selam yang Hilang
A
A
A
BUENOS AIRES - Angkatan Laut Argentina mengatakan belum ada tanda-tanda kapal selam ARA San Juan yang hilang sembilan hari lalu. Sebelumnya dilaporkan sebuah ledakan terdeteksi di didekat posisi terakhir kapal selam tersebut diketahui sebelum menghilang.
Juru bicara Angkatan Laut Argentina, Kapten Enrique Baldi mengatakan, meskipun sebuah peristiwa yang konsisten dengan sebuah ledakan terdeteksi di utara lokasi ARA San Juan yang terakhir diketahui namun tidak ada lagi jejaknya.
"Itu belum ditemukan. Kami ingin berita yang lebih baik," katanya seperti dikutip dari BBC, Sabtu (25/11/2017).
Lebih dari 12 negara telah menawarkan untuk membantu misi pencarian kapal tersebut, yang memiliki 44 orang di dalamnya.
Baldi mengatakan pencarian akan berlanjut dan tim memiliki akses ke teknologi terbaik yang tersedia melalui angkatan laut Amerika Serikat (AS).
"Kami memiliki sumber daya angkatan laut, udara dan sensor terbaik yang ada di wilayah ini, semuanya berfokus untuk mencari kapal selam," terang Baldi.
"Kami masih melihat dan tidak ada negara yang mengatakan mereka akan berhenti. Logikanya terbatas waktu tapi tidak ada yang membicarakannya saat ini," ujarnya.
Beberapa kerabat kru kapal bereaksi dengan marah pada berita yang mengabarkan sebuah ledakan telah terdeteksi.
"Mereka memanipulasi kita! Mereka berbohong kepada kita!" kata Itati Leguizamon, yang suaminya ada di kapal.
Baca Juga: Ledakan Picu Tangis Kerabat 44 Kru Kapal Selam Argentina yang Hilang
Dia dan orang lain telah mengajukan pertanyaan tentang keadaan perbaikan kapal selam. Ada yang mengatakan bahwa kurangnya investasi dan korupsi di angkatan bersenjata telah membuat kapal selam tidak aman.
Surat kabar Argentina La Nacion melaporkan bahwa Presiden Mauricio Macri berencana untuk mengunjungi kepala angkatan bersenjata.
Ada juga spekulasi bahwa kepala angkatan laut Marcelo Eduardo Hipolito Srur mungkin akan mengundurkan diri, namun para pejabat mengatakan ini tidak akan terjadi.
Pada hari Rabu angkatan laut menerima sebuah laporan dari sebuah suara keras - yang disebut "anomali hidro-akustik" - terdeteksi beberapa jam setelah kapal selam hilang.
Baca Juga: Terdengar Suara Ledakan Dekat Posisi Kapal Selam Argentina yang Hilang
Baldi mengatakan Angkatan Laut hanya tahu lokasi ledakan yang dicurigai, bukan penyebabnya dan usaha pencarian akan terkonsentrasi di daerah tersebut.
Juru bicara Angkatan Laut Argentina, Kapten Enrique Baldi mengatakan, meskipun sebuah peristiwa yang konsisten dengan sebuah ledakan terdeteksi di utara lokasi ARA San Juan yang terakhir diketahui namun tidak ada lagi jejaknya.
"Itu belum ditemukan. Kami ingin berita yang lebih baik," katanya seperti dikutip dari BBC, Sabtu (25/11/2017).
Lebih dari 12 negara telah menawarkan untuk membantu misi pencarian kapal tersebut, yang memiliki 44 orang di dalamnya.
Baldi mengatakan pencarian akan berlanjut dan tim memiliki akses ke teknologi terbaik yang tersedia melalui angkatan laut Amerika Serikat (AS).
"Kami memiliki sumber daya angkatan laut, udara dan sensor terbaik yang ada di wilayah ini, semuanya berfokus untuk mencari kapal selam," terang Baldi.
"Kami masih melihat dan tidak ada negara yang mengatakan mereka akan berhenti. Logikanya terbatas waktu tapi tidak ada yang membicarakannya saat ini," ujarnya.
Beberapa kerabat kru kapal bereaksi dengan marah pada berita yang mengabarkan sebuah ledakan telah terdeteksi.
"Mereka memanipulasi kita! Mereka berbohong kepada kita!" kata Itati Leguizamon, yang suaminya ada di kapal.
Baca Juga: Ledakan Picu Tangis Kerabat 44 Kru Kapal Selam Argentina yang Hilang
Dia dan orang lain telah mengajukan pertanyaan tentang keadaan perbaikan kapal selam. Ada yang mengatakan bahwa kurangnya investasi dan korupsi di angkatan bersenjata telah membuat kapal selam tidak aman.
Surat kabar Argentina La Nacion melaporkan bahwa Presiden Mauricio Macri berencana untuk mengunjungi kepala angkatan bersenjata.
Ada juga spekulasi bahwa kepala angkatan laut Marcelo Eduardo Hipolito Srur mungkin akan mengundurkan diri, namun para pejabat mengatakan ini tidak akan terjadi.
Pada hari Rabu angkatan laut menerima sebuah laporan dari sebuah suara keras - yang disebut "anomali hidro-akustik" - terdeteksi beberapa jam setelah kapal selam hilang.
Baca Juga: Terdengar Suara Ledakan Dekat Posisi Kapal Selam Argentina yang Hilang
Baldi mengatakan Angkatan Laut hanya tahu lokasi ledakan yang dicurigai, bukan penyebabnya dan usaha pencarian akan terkonsentrasi di daerah tersebut.
(ian)