PSK di AS Tembak Kepala Pria karena Buruk dalam Bercinta
A
A
A
WASHINGTON - Seorang perempuan pekerja seks komersial (PSK) di Amerika Serikat (AS) menembak seorang pria dua kali di bagian kepala karena buruk dalam bercinta. Menurut polisi Washington, korban ditembak karena salah melakukan seks oral.
Perempuan bernama Marissa Wallen, 21, telah ditangkap dan dibawa ke pengadilan setelah sebelumnya melarikan diri.
Jaksa Snohomish County mengatakan, korban ditembak di rumahnya sendiri di North Everett. Setelah menembak, Wallen mencuri dompet kliennya tersebut lalu melarikan diri.
Sebuah dokumen penyelidikan yang diungkap di pengadilan mengonfirmasi penyebab PSK itu menembak kliennya di kepala bagian belakang hingga dua kali. Menurut dokumen itu, keduanya sedang terlibat dalam aktivitas seksual.”Karena dia (korban) melakukan (seks oral) yang salah,” bunyi dokumen di pengadilan, seperti dikutip IB Times, Jumat (10/11/2017).
“Dia (terdakwa) diduga tidak tahu bagaimana cara memberitahu pria tersebut bahwa dia melakukan tindakan seks yang salah. Dia melepaskan tembakan kedua yang menghantam sisi wajah (korban),” lanjut dokumen tersebut yang juga dilansir MyEverettNews.
Namun, pria berusia 36 tahun itu masih selamat dari penembakan. Polisi menemukannya duduk di sekitar dinding, berlumuran darah dan tidak dapat berbicara.
Wallen yang berasal dari Skagit County telah ditahan atas tuduhan serangan tingkat pertama, perampokan tingkat pertama dan pencurian identitas pada tingkat pertama.
Rincian penembakan tersebut terungkap setelah Wallen muncul di pengadilan pertama kali melalui video pada hari Rabu (8/11/2017).
Polisi mendapat laporan untuk datang ke sebuah rumah tiga hari setelah penembakan. Wallen diduga menggunakan kartu kredit korban untuk menghasilkan uang sebesar USD12.000 saat korban terbaring hampir sekarat di rumahnya sendiri, dengan dua peluru di kepalanya.
Ketika pria itu dibawa ke rumah sakit dia mengaku tahu siapa yang menembaknya dengan menggunakan isyarat, karena dia belum bisa berbicara.
“Telah mempekerjakan perempuan pendamping dan sering mengunjungi kelub strip di Seattle, di mana dia mengungkap tentang berapa banyak uang yang dia dapatkan dan barang-barang yang dia punya di rumahnya,” imbuh dokumen pengadilan.
Perempuan bernama Marissa Wallen, 21, telah ditangkap dan dibawa ke pengadilan setelah sebelumnya melarikan diri.
Jaksa Snohomish County mengatakan, korban ditembak di rumahnya sendiri di North Everett. Setelah menembak, Wallen mencuri dompet kliennya tersebut lalu melarikan diri.
Sebuah dokumen penyelidikan yang diungkap di pengadilan mengonfirmasi penyebab PSK itu menembak kliennya di kepala bagian belakang hingga dua kali. Menurut dokumen itu, keduanya sedang terlibat dalam aktivitas seksual.”Karena dia (korban) melakukan (seks oral) yang salah,” bunyi dokumen di pengadilan, seperti dikutip IB Times, Jumat (10/11/2017).
“Dia (terdakwa) diduga tidak tahu bagaimana cara memberitahu pria tersebut bahwa dia melakukan tindakan seks yang salah. Dia melepaskan tembakan kedua yang menghantam sisi wajah (korban),” lanjut dokumen tersebut yang juga dilansir MyEverettNews.
Namun, pria berusia 36 tahun itu masih selamat dari penembakan. Polisi menemukannya duduk di sekitar dinding, berlumuran darah dan tidak dapat berbicara.
Wallen yang berasal dari Skagit County telah ditahan atas tuduhan serangan tingkat pertama, perampokan tingkat pertama dan pencurian identitas pada tingkat pertama.
Rincian penembakan tersebut terungkap setelah Wallen muncul di pengadilan pertama kali melalui video pada hari Rabu (8/11/2017).
Polisi mendapat laporan untuk datang ke sebuah rumah tiga hari setelah penembakan. Wallen diduga menggunakan kartu kredit korban untuk menghasilkan uang sebesar USD12.000 saat korban terbaring hampir sekarat di rumahnya sendiri, dengan dua peluru di kepalanya.
Ketika pria itu dibawa ke rumah sakit dia mengaku tahu siapa yang menembaknya dengan menggunakan isyarat, karena dia belum bisa berbicara.
“Telah mempekerjakan perempuan pendamping dan sering mengunjungi kelub strip di Seattle, di mana dia mengungkap tentang berapa banyak uang yang dia dapatkan dan barang-barang yang dia punya di rumahnya,” imbuh dokumen pengadilan.
(mas)