Trump Sebut Pemimpin Korut Diktator Kejam Penuh Fantasi Aneh
A
A
A
DA NANG - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut pemimpin Korea Utara (Korut) sebagai diktaktor penuh fantasi liar. Hal itu disampaikan Trump saat menyampaikan pidato di pertemuan APEC yang berlangsung di kot Da Nang, Vietnam.
Berdasarkan transkrip pidato yang diterima Sindonews dari kantor Asia Pasifik Gedung Putih, pada Jumat (10/11), Trump mengingatkan akan adanya bahaya yang bisa mengancam perdamaian dan kedaulatan setiap negara. Salah satu ancaman tersebut menurut Trump adalah Korut.
"Kita juga tahu bahwa kita tidak akan memiliki kemakmuran yang langgeng, jika kita tidak menghadapi ancaman serius terhadap keamanan, kedaulatan dan stabilitas yang dihadapi dunia kita saat ini," kata Trump.
"Awal pekan ini, saya berbicara kepada Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan dan mendesak setiap negara yang bertanggung jawab untuk tetap bersatu dalam menyatakan bahwa setiap langkah yang dilakukan rezim Korut menumpuk senjata merupakan langkah yang membawa bahaya yang lebih besar dan lebih besar. Masa depan daerah ini dan orang-orangnya, tidak boleh disandera oleh fantasi aneh diktator penaklukan yang kejam dan memeras dengan nuklir mereka," sambungnya.
Dia menambahkan, dunia saat ini juga menghadapi ancaman lain terhadap keamanan, seperti kartel kriminal, penyelundupan manusia, narkoba, korupsi, cybercrime, dan perluasan wilayah. Namun dia menyatakan, ancaman paling serius adalah terorisme.
"Seperti yang telah saya katakan berkali-kali sebelumnya: Semua orang beradab harus berkumpul untuk mengusir teroris dan ekstremis dari masyarakat kita, menghentikan dana, wilayah, dan dukungan ideologis mereka. Kita harus menghentikan terorisme radikalisme," ucap Trump.
"Jadi mari kita bekerja sama untuk Indo Pasifik yang damai, makmur, dan bebas. Saya yakin bahwa, bersama-sama, setiap masalah yang telah kita bicarakan hari ini dapat dipecahkan dan setiap tantangan yang kita hadapi dapat diatasi," tukasnya.
Berdasarkan transkrip pidato yang diterima Sindonews dari kantor Asia Pasifik Gedung Putih, pada Jumat (10/11), Trump mengingatkan akan adanya bahaya yang bisa mengancam perdamaian dan kedaulatan setiap negara. Salah satu ancaman tersebut menurut Trump adalah Korut.
"Kita juga tahu bahwa kita tidak akan memiliki kemakmuran yang langgeng, jika kita tidak menghadapi ancaman serius terhadap keamanan, kedaulatan dan stabilitas yang dihadapi dunia kita saat ini," kata Trump.
"Awal pekan ini, saya berbicara kepada Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan dan mendesak setiap negara yang bertanggung jawab untuk tetap bersatu dalam menyatakan bahwa setiap langkah yang dilakukan rezim Korut menumpuk senjata merupakan langkah yang membawa bahaya yang lebih besar dan lebih besar. Masa depan daerah ini dan orang-orangnya, tidak boleh disandera oleh fantasi aneh diktator penaklukan yang kejam dan memeras dengan nuklir mereka," sambungnya.
Dia menambahkan, dunia saat ini juga menghadapi ancaman lain terhadap keamanan, seperti kartel kriminal, penyelundupan manusia, narkoba, korupsi, cybercrime, dan perluasan wilayah. Namun dia menyatakan, ancaman paling serius adalah terorisme.
"Seperti yang telah saya katakan berkali-kali sebelumnya: Semua orang beradab harus berkumpul untuk mengusir teroris dan ekstremis dari masyarakat kita, menghentikan dana, wilayah, dan dukungan ideologis mereka. Kita harus menghentikan terorisme radikalisme," ucap Trump.
"Jadi mari kita bekerja sama untuk Indo Pasifik yang damai, makmur, dan bebas. Saya yakin bahwa, bersama-sama, setiap masalah yang telah kita bicarakan hari ini dapat dipecahkan dan setiap tantangan yang kita hadapi dapat diatasi," tukasnya.
(esn)