Demi Trump, China Larang Warganya Pelesiran ke Korut

Rabu, 08 November 2017 - 23:49 WIB
Demi Trump, China Larang...
Demi Trump, China Larang Warganya Pelesiran ke Korut
A A A
BEIJING - China menghentikan kunjungan wisatawan ke Korea Utara (Korut). Larangan itu diberlakukan sehari sebelum Donald Trump tiba di negeri Tirai Bambu itu dalam tur Asianya.

Operator tur di kota perbatasan Dandong di China diperintahkan untuk menghentikan kunjungan ke ibukota Korut, Pyongyang, pada hari Selasa. Mereka diberitahu tentang keputusan Biro Pariwisata Dandong, yang mengawasi sebagian besar perusahaan yang membawa warga China ke Korut.

Dari hari ini, Rabu (8/11/2017), wisatawan hanya boleh pergi untuk perjalanan sehari ke kota Sinuiju, melintasi perbatasan seperti disitat dari Independent.

"Sekarang ini low season, tapi itu tidak mungkin menjadi alasannya. Ini lebih mungkin dihubungkan dengan sanksi yang meningkat terhadap Korea Utara," ucap sebuah sumber.

"Kita harus menunggu dan melihat apa yang terjadi begitu Trump meninggalkan China. Mungkin mereka akan melonggarkan peraturan tapi sangat sulit untuk dikatakan. Ini semua terhubung dengan ketegangan yang tumbuh," sambungnya.

Trump tiba di China hari ini sebagai bagian dari tur Asia-nya, sehari setelah berbicara dengan Majelis Nasional Korea Selatan (Korsel) dan memberikan tekanan kepada China untuk berhenti mendukung Korut.

Presiden Trump akan bertemu dengan koleganya dari China, Xi Jinping, beberapa kali dalam dua hari ini di negara tersebut.

Pada hari Rabu, kementerian luar negeri China mengatakan bahwa pihaknya sepenuhnya dan secara ketat menerapkan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Korut. Mereka juga akan menyelidiki apakah ada kegiatan yang membuat mereka melanggar resolusi tersebut. Namun mereka juga berjanji akan menyelesaikan masalah nuklir Pyongyang melalui perundingan.

Baca Juga: China Tegaskan Akan Jalankan Resolusi DK PBB Soal Korut

China adalah salah satu mitra dagang Korut yang paling penting dan pada bulan September mengumumkan akan berhenti membeli tekstil dari negara yang terisolasi, selain membatasi pasokan minyaknya. Sumber perdagangan dan pariwisata ini mewakili sedikit sumber mata uang Pyongyang.

Pada bulan Juli, operator tur Amerika mengatakan AS memperkenalkan larangan terhadap warganya yang mengunjungi Korut.

Larangan tersebut muncul sebulan setelah mahasiswa AS Otto Warmbier kembali ke Amerika dalam keadaan koma, kemudian meninggal sesaat setelah kedatangannya. Dia telah dijatuhi hukuman 15 bulan kerja paksa di Korut.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5970 seconds (0.1#10.140)