PM Libanon Mengundurkan Diri, Sebut 'Tangan Iran' Akan Terputus
A
A
A
BEIRUT - Perdana Menteri (PM) Libanon Saad al-Hariri mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Sabtu. Dalam pengumuman itu, dia menekankan bahwa ”tangan Iran” di wilayah Timur Tengah akan terputus.
Hariri yang selama ini dikenal anti-Teheran mengecam sepak terjang Iran di wilayah Arab. ”Dimanapun Iran dilibatkan, tidak ada yang lain selain kehancuran dan kekacauan,” kecamnya.
Seperti diketahui, Iran memiliki sekutu utama di Libanon, yakni Hizbullah yang merupakan faksi politik dan bersenjata yang kuat di Beirut. Hizbullah bersama Iran yang dibantu Rusia telah berhasil menolong pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad yang nyaris digulingkan oposisi dalam perang sipil.
”Iran memiliki keinginan yang kuat untuk menghancurkan dunia Arab,” sambung Hariri dalam pidati pengunduran dirinya yang disiarkan di televisi.
“Kejahatan yang dikirim Iran ke wilayah tersebut pada akhirnya akan menjadi bumerang bagi Teheran,” ujarnya, seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (5/11/2017). ”Iran mengendalikan wilayah tersebut serta pengambilan keputusan di Suriah dan Irak.”
Baca Juga: PM Libanon Mengundurkan Diri, Klaim Jadi Target Pembunuhan
Namun, dalam pernyataannya, Hariri memperingatkan Teheran bahwa intervensi Iran di dunia Arab akan mengalami kekalahan. ”Libanon akan bangkit seperti yang telah terjadi di masa lalu,” katanya.”Dan memotong tangan yang secara jahat meluas ke dalamnya.”
Hariri menekankan penolakannya atas penggunaan senjata Hizbullah untuk melawan orang-orang Libanon dan Suriah.”Intervensi Hizbullah menyebabkan kita bermasalah dengan lingkungan Arab kita,” papar Hariri.
Seperti diberitakan sebelumnya, pengunduran diri PM Libanon ini diwarnai laporan bahwa dia menjadi target pembunuhan.
Hariri sendiri mengakui bahwa dia sadar ada plot pembunuhan terhadap dirinya. ”Saya merasakan ada orang yang diam-diam menginginkan saya mati,” ujarnya.
Hariri yang selama ini dikenal anti-Teheran mengecam sepak terjang Iran di wilayah Arab. ”Dimanapun Iran dilibatkan, tidak ada yang lain selain kehancuran dan kekacauan,” kecamnya.
Seperti diketahui, Iran memiliki sekutu utama di Libanon, yakni Hizbullah yang merupakan faksi politik dan bersenjata yang kuat di Beirut. Hizbullah bersama Iran yang dibantu Rusia telah berhasil menolong pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad yang nyaris digulingkan oposisi dalam perang sipil.
”Iran memiliki keinginan yang kuat untuk menghancurkan dunia Arab,” sambung Hariri dalam pidati pengunduran dirinya yang disiarkan di televisi.
“Kejahatan yang dikirim Iran ke wilayah tersebut pada akhirnya akan menjadi bumerang bagi Teheran,” ujarnya, seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (5/11/2017). ”Iran mengendalikan wilayah tersebut serta pengambilan keputusan di Suriah dan Irak.”
Baca Juga: PM Libanon Mengundurkan Diri, Klaim Jadi Target Pembunuhan
Namun, dalam pernyataannya, Hariri memperingatkan Teheran bahwa intervensi Iran di dunia Arab akan mengalami kekalahan. ”Libanon akan bangkit seperti yang telah terjadi di masa lalu,” katanya.”Dan memotong tangan yang secara jahat meluas ke dalamnya.”
Hariri menekankan penolakannya atas penggunaan senjata Hizbullah untuk melawan orang-orang Libanon dan Suriah.”Intervensi Hizbullah menyebabkan kita bermasalah dengan lingkungan Arab kita,” papar Hariri.
Seperti diberitakan sebelumnya, pengunduran diri PM Libanon ini diwarnai laporan bahwa dia menjadi target pembunuhan.
Hariri sendiri mengakui bahwa dia sadar ada plot pembunuhan terhadap dirinya. ”Saya merasakan ada orang yang diam-diam menginginkan saya mati,” ujarnya.
(mas)