Ahli Kesuburan AS Klaim Sains Siap Membuat Pria Hamil
A
A
A
SAN ANTONIO - Seorang ahli kesuburan di Amerika Serikat (AS) mengklaim ilmu pengetahuan atau sains siap membuat pria hamil melalui transplantasi rahim. Ilmuwan tersebut menyatakan, tak ada alasan anatomi mengapa rahim tidak berhasil ditanamkan ke wanita transgender.
Ahli kesuburan itu bernama Dr Richard Paulson. Dia adalah Presiden American Society for Reproductive Medicine.
Klaim Paulson disampaikan dalam pertemuan tahunan masyarakat di San Antonio, Texas. ”Anda bisa melakukannya besok,” katanya.
“Akan ada tantangan tambahan, tapi saya tidak melihat adanya masalah yang jelas yang akan menghalanginya,” ujarnya. Kendati demikian, dia menekankan bahwa realisasi pria hamil ini masih merupakan prosedur yang sangat rumit.
Paulson bersikeras ada banyak ruang bagi rahim untuk dipindahkan ke tubuh laki-laki.
Meski demikian, kelahiran alami tetap tidak akan mungkin dilakukan oleh pria. Embrio IVF (in vitro fertilization/program bayi tabung) harus ditanamkan dan operasi caesar diperlukan untuk melahirkan bayi.
Masih menurut Paulson, kemungkinan juga hormon harus diberikan kepada pasien untuk meniru perubahan yang terjadi selama kehamilan.
”Saya secara pribadi menduga akan ada wanita transgender yang ingin memiliki rahim dan kemungkinan akan mendapatkan transplantasi,” katanya mengenai prosedur tersebut, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (5/11/2017).
Bayi hasil transplantasi rahim pertama di dunia berhasil lahir pada tahun 2014. Bayi itu dilahirkan seorang wanita berusia 36 tahun, yang terlahir tanpa rahim. Wanita itu menerima rahim yang disumbangkan oleh seorang teman berusia 60-an tahun.
Hingga saat ini, delapan anak lahir di seluruh dunia hasil dari transplantasi rahim.
Ahli kesuburan itu bernama Dr Richard Paulson. Dia adalah Presiden American Society for Reproductive Medicine.
Klaim Paulson disampaikan dalam pertemuan tahunan masyarakat di San Antonio, Texas. ”Anda bisa melakukannya besok,” katanya.
“Akan ada tantangan tambahan, tapi saya tidak melihat adanya masalah yang jelas yang akan menghalanginya,” ujarnya. Kendati demikian, dia menekankan bahwa realisasi pria hamil ini masih merupakan prosedur yang sangat rumit.
Paulson bersikeras ada banyak ruang bagi rahim untuk dipindahkan ke tubuh laki-laki.
Meski demikian, kelahiran alami tetap tidak akan mungkin dilakukan oleh pria. Embrio IVF (in vitro fertilization/program bayi tabung) harus ditanamkan dan operasi caesar diperlukan untuk melahirkan bayi.
Masih menurut Paulson, kemungkinan juga hormon harus diberikan kepada pasien untuk meniru perubahan yang terjadi selama kehamilan.
”Saya secara pribadi menduga akan ada wanita transgender yang ingin memiliki rahim dan kemungkinan akan mendapatkan transplantasi,” katanya mengenai prosedur tersebut, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (5/11/2017).
Bayi hasil transplantasi rahim pertama di dunia berhasil lahir pada tahun 2014. Bayi itu dilahirkan seorang wanita berusia 36 tahun, yang terlahir tanpa rahim. Wanita itu menerima rahim yang disumbangkan oleh seorang teman berusia 60-an tahun.
Hingga saat ini, delapan anak lahir di seluruh dunia hasil dari transplantasi rahim.
(mas)