Singa Jantan di Kenya Kawin Sesama Jenis, Kaum Homoseks Disalahkan
A
A
A
NAIROBI - Aksi dua singa jantan di Taman Nasional Masai Mara, Kenya, yang berhubungan seks memicu keprihatinan pejabat setempat. Pejabat menyalahkan perilaku orang-orang gay di negara itu sebagai penyebabnya.
Perilaku aneh dua singa jantan itu terekam kamera fotografer London, Paul Goldstein. Sang fotografer mengatakan hewan-hewan itu saling menaiki. ”Sesuatu yang menakjubkan untuk disaksikan,” kata Goldstein.
”Saya biasanya tidak menyukai manusia dengan hewan dan saluran dokumenter kami penuh, tapi ini tidak hanya mengejutkan, tidak mungkin tidak tersenyum,” ujarnya.
Goldstein, seorang pemandu untuk Exodus Travels, menambahkan bahwa dia juga mengetahui kasus singa homoseksual di Botswana.
Namun, penemuan tersebut tidak memicu antusiasme yang sama seperti yang terjadi di Kenya, di mana hubungan manusia sesama jenis dinyatakan ilegal dan kaum homoseksual menghadapi hukuman 14 tahun penjara.
Pejabat untuk badan yang dikenal sebagai “polisi moral” di Kenya, Yehezulu Mutua, meminta kedua singa jantan yang berhubungan seks tersebut diisolasi dan diberi perawatan.
”Hewan-hewan ini membutuhkan konseling, karena mungkin mereka telah dipengaruhi oleh (orang-orang) gay yang telah pergi ke taman nasional dan berperilaku buruk,” kata Mutua, yang juga kepala eksekutif Dewan Klasifikasi Film Kenya (KFCB), kepada Nairobi News, yang dikutip Sabtu (4/11/2017).
”Beberapa penelitian perlu dilakukan, dan saya berharap bisa mendapatkan biodata untuk memastikan bahwa kedua singa itu jantan, karena tidak normal,” ujarnya.
Pejabat itu melalui akun Twitter-nya, @ YehezkielMutua, menyampaikan keprihatinan atas perilaku aneh hewan di Taman Nasional Masai Mara. ”Jika singa kita memulai perilaku homoseksual, maka itu pasti akan menjadi akhir dari spesies hewan,” tulis dia.
Perilaku aneh dua singa jantan itu terekam kamera fotografer London, Paul Goldstein. Sang fotografer mengatakan hewan-hewan itu saling menaiki. ”Sesuatu yang menakjubkan untuk disaksikan,” kata Goldstein.
”Saya biasanya tidak menyukai manusia dengan hewan dan saluran dokumenter kami penuh, tapi ini tidak hanya mengejutkan, tidak mungkin tidak tersenyum,” ujarnya.
Goldstein, seorang pemandu untuk Exodus Travels, menambahkan bahwa dia juga mengetahui kasus singa homoseksual di Botswana.
Namun, penemuan tersebut tidak memicu antusiasme yang sama seperti yang terjadi di Kenya, di mana hubungan manusia sesama jenis dinyatakan ilegal dan kaum homoseksual menghadapi hukuman 14 tahun penjara.
Pejabat untuk badan yang dikenal sebagai “polisi moral” di Kenya, Yehezulu Mutua, meminta kedua singa jantan yang berhubungan seks tersebut diisolasi dan diberi perawatan.
”Hewan-hewan ini membutuhkan konseling, karena mungkin mereka telah dipengaruhi oleh (orang-orang) gay yang telah pergi ke taman nasional dan berperilaku buruk,” kata Mutua, yang juga kepala eksekutif Dewan Klasifikasi Film Kenya (KFCB), kepada Nairobi News, yang dikutip Sabtu (4/11/2017).
”Beberapa penelitian perlu dilakukan, dan saya berharap bisa mendapatkan biodata untuk memastikan bahwa kedua singa itu jantan, karena tidak normal,” ujarnya.
Pejabat itu melalui akun Twitter-nya, @ YehezkielMutua, menyampaikan keprihatinan atas perilaku aneh hewan di Taman Nasional Masai Mara. ”Jika singa kita memulai perilaku homoseksual, maka itu pasti akan menjadi akhir dari spesies hewan,” tulis dia.
(mas)