Agen China Bantah Model Cantik Rusia Tewas karena Fashion Show 12 Jam
A
A
A
SHANGHAI - Agen China untuk model cantik Rusia berusia 14 tahun yang meninggal setelah mengambil bagian dalam Shanghai Fashion Week, membantah tuduhan bahwa korban terlalu banyak kerja dan kelelahan. Korban semula dilaporkan meninggal setelah melakukan fashion show 12 hingga 13 jam.
Model remaja bernama Vlada Dzyuba meninggal di sebuah rumah sakit di China pada hari Jumat, 27 Oktober 2017. Kematiannya menjadi sorotan dunia di tengah maraknya eksploitasi model remaja dari negara-negara pecahan Uni Soviet.
Dzyuba mulai merasa pusing dan sakit Selasa, 24 Oktober 2017 lalu. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit Shanghai keesokan harinya, namun meninggal pada hari Jumat setelah kondisinya memburuk dengan cepat.
Media Rusia, Siberian Times menuduh bahwa Dzyuba meninggal karena meningitis setelah mengalami kelelahan parah.
”Kami merasa menyesal telah kehilangan seorang malaikat,” kata Manajemen Model ESEE di Shanghai dalam sebuah pernyataan di Weibo, media sosial mirip Twittter.
Shanghai Fashion Week, kata manajemen, berakhir pada 18 Oktober. Namun, sang model jatuh sakit enam hari kemudian.
Baca Juga: Model Cantik 14 Tahun Ini Ambruk lalu Tewas sebelum Naik Catwalk
Kepala eksekutif ESEE Zheng Yi secara terpisah mengatakan kepada Global Times bahwa dia telah bekerja secara legal selama delapan jam sehari. Korban sudah dua bulan bekerja di China sebelum akhirnya meninggal.
”Dzyuba memiliki 16 pekerjaan yang berbeda selama tinggal dua bulan di China, dia memiliki istirahat reguler saat bekerja,” kata Zheng, yang dikutip Senin (30/10/2017).
”Sebagian besar pekerjaannya selesai dalam delapan jam. Beban kerjanya ‘moderat’ dibandingkan dengan model lainnya,” lanjut Zheng.
Setelah acara Shanghai Fashion Week, Dzyuba melakukan perjalanan ke Yiwu, sebuah kota di selatan Shanghai. Namun syuting untuk model remaja itu dibatalkan karena dia mulai merasa tidak sehat dan dia kembali ke Shanghai.
Pihak Shanghai Fashion Week maupun pejabat Rusia di China belum berkomentar atas bantahan dari pihak manajemen model.
Namun, menurut laporan media China mengutip wakil untuk acara tersebut menyatakan bahwa kematian Dzyuba diselidiki. Terlebih laporan media sebelumnya menyebut bahwa korban menderita septikkemia, sejenis keracunan darah.
Model remaja bernama Vlada Dzyuba meninggal di sebuah rumah sakit di China pada hari Jumat, 27 Oktober 2017. Kematiannya menjadi sorotan dunia di tengah maraknya eksploitasi model remaja dari negara-negara pecahan Uni Soviet.
Dzyuba mulai merasa pusing dan sakit Selasa, 24 Oktober 2017 lalu. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit Shanghai keesokan harinya, namun meninggal pada hari Jumat setelah kondisinya memburuk dengan cepat.
Media Rusia, Siberian Times menuduh bahwa Dzyuba meninggal karena meningitis setelah mengalami kelelahan parah.
”Kami merasa menyesal telah kehilangan seorang malaikat,” kata Manajemen Model ESEE di Shanghai dalam sebuah pernyataan di Weibo, media sosial mirip Twittter.
Shanghai Fashion Week, kata manajemen, berakhir pada 18 Oktober. Namun, sang model jatuh sakit enam hari kemudian.
Baca Juga: Model Cantik 14 Tahun Ini Ambruk lalu Tewas sebelum Naik Catwalk
Kepala eksekutif ESEE Zheng Yi secara terpisah mengatakan kepada Global Times bahwa dia telah bekerja secara legal selama delapan jam sehari. Korban sudah dua bulan bekerja di China sebelum akhirnya meninggal.
”Dzyuba memiliki 16 pekerjaan yang berbeda selama tinggal dua bulan di China, dia memiliki istirahat reguler saat bekerja,” kata Zheng, yang dikutip Senin (30/10/2017).
”Sebagian besar pekerjaannya selesai dalam delapan jam. Beban kerjanya ‘moderat’ dibandingkan dengan model lainnya,” lanjut Zheng.
Setelah acara Shanghai Fashion Week, Dzyuba melakukan perjalanan ke Yiwu, sebuah kota di selatan Shanghai. Namun syuting untuk model remaja itu dibatalkan karena dia mulai merasa tidak sehat dan dia kembali ke Shanghai.
Pihak Shanghai Fashion Week maupun pejabat Rusia di China belum berkomentar atas bantahan dari pihak manajemen model.
Namun, menurut laporan media China mengutip wakil untuk acara tersebut menyatakan bahwa kematian Dzyuba diselidiki. Terlebih laporan media sebelumnya menyebut bahwa korban menderita septikkemia, sejenis keracunan darah.
(mas)