Demi Seni, Wanita Slovenia Menyusui Anak Anjing
Demi Seni, Wanita Slovenia Menyusui Anak Anjing
A
A
A
LJUBLJANA - Seorang perempuan pekerja seni membuat karya video eskperimen aneh yang membuatnya meraih penghargaan. Dalam eksperimen itu, dia membuahi satu telurnya dengan sel anjing layaknya fertilisasi buatan dan menyusui seekor anak anjing.
Eskperimen itu sebagai bagian dari proyek seni tiga bulan. Wanita bernama Maja Smrekar menjalani hidup dalam pengasingan dengan anjingnya untuk eksperimen artistik yang panjang dengan judul ”K-9_topology”.
Selama waktu itu, dia memicu tubuhnya untuk menghasilkan air susu ibu (ASI) dengan cara memompa organ payudara secara sistematis. Dia kemudian menyusui seekor anak anjing untuk mengeksplorasi “instrumen sosial, tubuh wanita dan menyusui”.
Smrekar mengambil sel lemak dari seekor anjing lain, Byron, dan menggunakannya untuk menyuburkan satu telurnya. Eksperimen yang dia lakukan mirip dengan In Vitro Fertilization (IVF) atau dikenal dengan sebutan program bayi tabung.
Sel lemak adalah sel non-seksual, sehingga tidak ada sperma anjing yang digunakan dalam proyek seni ini.
Pekerja seni rupa ini mengatakan di situsnya bahwa proyek tersebut tumbuh dari pengamatan zeitgeist melalui dimensi thanatopolitical dari praktik bio-politik kontemporer. Dia membuat sebuah video yang menggambarkan semua tahap kerja artistik.
Terlepas dari sifat aneh proyek seni ini, karyanya sangat populer di kalangan para ahli. Dia kemudian dianugerahi penghargaan tertinggi bidang seni hybrid, Prix Ars Electronica, salah satu hadiah paling terkenal di bidang seni elektronik dan interaktif.
”Apa yang membuat karya seni ini begitu spesial adalah komitmen total sang seniman,” kata pihak juri dalam sebuah pernyataan.
”Mengekspos tubuhnya ke roller coaster hormon kehamilan palsu dan mengatur infrastruktur laboratorium untuk menerapkan protokol biotek yang rumit untuk menciptakan karya puitis yang membangkitkan tantangan dilema posthumanistik,” lanjut pihak juri.
”K-9_topology adalah karya seni hybrid sejati dengan pesan bio-politik yang mendalam dan pasti akan banyak diskusi untuk penonton dari sisi seni dan sains,” imbuh pihak juri seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (20/10/2017).
Eskperimen itu sebagai bagian dari proyek seni tiga bulan. Wanita bernama Maja Smrekar menjalani hidup dalam pengasingan dengan anjingnya untuk eksperimen artistik yang panjang dengan judul ”K-9_topology”.
Selama waktu itu, dia memicu tubuhnya untuk menghasilkan air susu ibu (ASI) dengan cara memompa organ payudara secara sistematis. Dia kemudian menyusui seekor anak anjing untuk mengeksplorasi “instrumen sosial, tubuh wanita dan menyusui”.
Smrekar mengambil sel lemak dari seekor anjing lain, Byron, dan menggunakannya untuk menyuburkan satu telurnya. Eksperimen yang dia lakukan mirip dengan In Vitro Fertilization (IVF) atau dikenal dengan sebutan program bayi tabung.
Sel lemak adalah sel non-seksual, sehingga tidak ada sperma anjing yang digunakan dalam proyek seni ini.
Pekerja seni rupa ini mengatakan di situsnya bahwa proyek tersebut tumbuh dari pengamatan zeitgeist melalui dimensi thanatopolitical dari praktik bio-politik kontemporer. Dia membuat sebuah video yang menggambarkan semua tahap kerja artistik.
Terlepas dari sifat aneh proyek seni ini, karyanya sangat populer di kalangan para ahli. Dia kemudian dianugerahi penghargaan tertinggi bidang seni hybrid, Prix Ars Electronica, salah satu hadiah paling terkenal di bidang seni elektronik dan interaktif.
”Apa yang membuat karya seni ini begitu spesial adalah komitmen total sang seniman,” kata pihak juri dalam sebuah pernyataan.
”Mengekspos tubuhnya ke roller coaster hormon kehamilan palsu dan mengatur infrastruktur laboratorium untuk menerapkan protokol biotek yang rumit untuk menciptakan karya puitis yang membangkitkan tantangan dilema posthumanistik,” lanjut pihak juri.
”K-9_topology adalah karya seni hybrid sejati dengan pesan bio-politik yang mendalam dan pasti akan banyak diskusi untuk penonton dari sisi seni dan sains,” imbuh pihak juri seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (20/10/2017).
(mas)
Explore More