AS dan Sekutunya Bahas Ancaman Korut
A
A
A
SEOUL - Diplomat dari Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel), dan Jepang bertemu di Seoul. Mereka membahas tanggapan kebijakan terhadap upaya percepatan Korsel untuk memperluas program senjata nuklirnya.
Sebelum terbang ke Seoul untuk melakukan pembicaraan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Korsel Lim Sung-nam, Wakil Menteri Luar Negeri AS John Sullivan dan Deputi Menteri Luar Negeri Jepang Shinsuke Sugiyama bertemu di Tokyo. Keduanya berjanji untuk menemukan lebih banyak cara guna menerapkan tekanan pada Pyongyang.
Diskusi wakil menteri akan diikuti oleh sebuah pertemuan antara utusan tertinggi negara tersebut untuk perundingan perlucutan senjata nuklir dengan Korut yang terhenti dimana juga melibatkan China dan Rusia. Pertemuan enam partai tersebut terakhir diadakan pada akhir 2008 dan Korut melakukan uji coba nuklir keduanya pada bulan Mei 2009 seperti dikutip dari AP, Rabu (18/10/2017).
Perundingan Seoul dilakukan saat AS dan Korsel menggelar latihan angkatan laut bersama yang melibatkan jet tempur, kapal selam dan kapal angkatan laut lainnya, termasuk kapal induk USS Ronald Reagan, untuk melatih provokasi Korut yang potensial. Dua negara sekutu itu secara teratur melakukan latihan gabungan yang dikecam Pyongyang sebagai latihan invasi.
Setelah pertemuannya dengan Sugiyama di Tokyo, Sullivan mengatakan bahwa fokus di Departemen Luar Negeri masih dalam diplomasi untuk memecahkan masalah dan akhirnya melumpuhkan Semenanjung Korea.
"Kita harus, bagaimanapun, dengan sekutu kita di Jepang dan Korea Selatan dan tempat lain, bersiap untuk yang terburuk jika diplomasi gagal," katanya, menambahkan bahwa AS harus siap untuk membela diri dan sekutu-sekutunya.
Baca Juga: AS Siap Berunding Langsung dengan Korut
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Noh Kyu-duk mengatakan, menjelang pertemuan Seoul bahwa ketiga negara sekutu itu berkomitmen untuk mengatur situasi dengan baik dan mengejar semua jalan yang ada untuk denuklirisasi Korut, termasuk upaya untuk membawa Pyongyang kembali ke meja perundingan.
Sebelum terbang ke Seoul untuk melakukan pembicaraan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Korsel Lim Sung-nam, Wakil Menteri Luar Negeri AS John Sullivan dan Deputi Menteri Luar Negeri Jepang Shinsuke Sugiyama bertemu di Tokyo. Keduanya berjanji untuk menemukan lebih banyak cara guna menerapkan tekanan pada Pyongyang.
Diskusi wakil menteri akan diikuti oleh sebuah pertemuan antara utusan tertinggi negara tersebut untuk perundingan perlucutan senjata nuklir dengan Korut yang terhenti dimana juga melibatkan China dan Rusia. Pertemuan enam partai tersebut terakhir diadakan pada akhir 2008 dan Korut melakukan uji coba nuklir keduanya pada bulan Mei 2009 seperti dikutip dari AP, Rabu (18/10/2017).
Perundingan Seoul dilakukan saat AS dan Korsel menggelar latihan angkatan laut bersama yang melibatkan jet tempur, kapal selam dan kapal angkatan laut lainnya, termasuk kapal induk USS Ronald Reagan, untuk melatih provokasi Korut yang potensial. Dua negara sekutu itu secara teratur melakukan latihan gabungan yang dikecam Pyongyang sebagai latihan invasi.
Setelah pertemuannya dengan Sugiyama di Tokyo, Sullivan mengatakan bahwa fokus di Departemen Luar Negeri masih dalam diplomasi untuk memecahkan masalah dan akhirnya melumpuhkan Semenanjung Korea.
"Kita harus, bagaimanapun, dengan sekutu kita di Jepang dan Korea Selatan dan tempat lain, bersiap untuk yang terburuk jika diplomasi gagal," katanya, menambahkan bahwa AS harus siap untuk membela diri dan sekutu-sekutunya.
Baca Juga: AS Siap Berunding Langsung dengan Korut
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Noh Kyu-duk mengatakan, menjelang pertemuan Seoul bahwa ketiga negara sekutu itu berkomitmen untuk mengatur situasi dengan baik dan mengejar semua jalan yang ada untuk denuklirisasi Korut, termasuk upaya untuk membawa Pyongyang kembali ke meja perundingan.
(ian)