Menangi Pemilu, Sebastian Kurz Jadi Pemimpin Termuda di Dunia

Selasa, 17 Oktober 2017 - 13:14 WIB
Menangi Pemilu, Sebastian Kurz Jadi Pemimpin Termuda di Dunia
Menangi Pemilu, Sebastian Kurz Jadi Pemimpin Termuda di Dunia
A A A
KETIKA mayoritas pria sedang bekerja keras membangun karier atau bahkan baru menemukan passion dalam usia 31 tahun, Sebastian Kurz justru mengukuhkan diri sebagai pemimpin termuda di dunia. Pada Minggu (15/10), Partai Rakyat Austria (OVP) berjaya dalam pemilu parlemen. Kemenangan itu menjadi garansi lapangnya jalan Kurz menuju kursi kanselir.

“Ini saat perubahan bagi negeri ini. Sekarang adalah waktu bagi kita, untuk mengubah negeri ini, dan saya katakan terima kasih kepada Anda semua yang membuat ini mungkin,” ungkap Kurz, dikutip BBC.

Pria yang dijuluki Wunder wuzzi itu juga disejajarkan dengan para pemimpin muda dari Prancis, Emmanuel Macron, dan pemimpin Kanada Justin Trudeau.

Seperti Macron, Kurz menciptakan gerakan politiknya melalui branding ulang OVP yang telah berkuasa lebih dari 30 tahun, menjadi “Partai Rakyat Austria Baru”. Ucapan selamat pun mengalir dari penjuru dunia. Salah satunya adalah Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto. Dia memuji kebijakan tentang migrasi yang mirip dengan Budapest. Szijjarto berharap negara-negara Uni Eropa bagian timur seperti Hungaria, Polandia, Slovakia, dan Republik Ceko bekerja sama dengan Austria.

OVP yang berhaluan konserva tif memperoleh suara sekitar 32%. Belum jelas apakah Sosial De mokrat atau Freedom Party yang akan menempati peringkat kedua, karena penghitungan surat suara masih dilakukan kemarin. Partai yang dipimpin Kurz perlu membentuk aliansi dengan Freedom Party yang antiimigrasi.

“Saya senang, saya bahagia, dan saya ingin bekerja untuk Austria,” papar Kurz.

Kurz kemungkinan masih perlu membentuk koalisi, bergantung perhitungan suara akhir. “Belum ada koalisi dengan Freedom Party atau Sosial Demokrat yang telah disepakati,” papar Kurz.

Kurz hingga Senin (16/10/2017) malam masih menolak menjelaskan rencananya. Dia hanya menyatakan segera berunding dengan partai-partai lain. Alumni University of Vienna itu juga menyebut akan menunggu hasil resmi perhitungan suara.

Sosok Kurz yang tampan serta mengusung isu imigran membuatnya makin populer di kalangan generasi muda dan konservatif. “Dia menggunakan kepopulerannya untuk merebranding OVP,” ujar pengamat dari The Economist Intelligence Unit, Pepijn Bergsen.

Sebelum pemilu parlemen, Kurz berstatus sebagai menteri luar negeri (menlu) termuda di Eropa. Pria kelahiran Wina, 27 Agustus 1986 itu terpilih sebagai menlu pada 2013 saat masih berusia 27 tahun. Pada Mei 2017, dia menjadi pemimpin OVP. Dia memulai karier politiknya sebagai sayap pemuda di partai itu.

Imigrasi menjadi isu utama menjelang pemilu, dan Kurz mengarahkan partainya menuju sayap kanan dengan memanfaatkan isu krisis pengungsi Eropa 2015.

Dia memikat suara pemilih konservatif dan sayap kanan dengan janji menutup keran migran ke Eropa. Kurz juga membatasi dana untuk pengungsi dengan melarang imigran menerima tunjangan hingga minimal masa tinggal lima tahun.

Kanselir Austria sekarang, Ketua Partai Sosial Demokrat Christian Kern, kalah setelah dalam kampanyenya dihadang berbagai skandal. Termasuk tuduhan bahwa penasihatnya memimpin kampanye hitam secara online terhadap Kurz.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3523 seconds (0.1#10.140)