Fatah dan Hamas Sepakat Rekonsiliasi, Raja Yordania Ucapkan Selamat
A
A
A
AMMAN - Raja Yordania Abdullah II mengucapkan selamat atas tercapainya rekonsiliasi antara dua faksi terbesar di Palestina, Fatah dan Hamas. Ucapan selamat itu disampaikan langsung Raka Abdullah II kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas, saat keduanya melakukan pembicaraan melakukan sambungan telepon kemarin.
Melansir Anadolu Agency pada Minggu (15/10), "The Royal Hashemite Court" dalam sebuah pernyataan menuturkan, dalam penbicaraan itu, Abbas yang juga menjabat sebagai ketua Fatah, menyuarakan penghargaannya atas dukungan Yordania yang terus berlanjut untuk rakyat Palestina.
Pada hari Kamis, Hamas dan Fatah menandatangani kesepakatan rekonsiliasi penting di Kairo, yang bertujuan mengakhiri perpecahan politik antar-Palestina yang yang sudah berlangsung selama satu dekade.
Berdasarkan ketentuan kesepakatan tersebut, pemerintah persatuan Palestina yang berbasis di Ramallah akan memikul tanggung jawab politik dan administratif atas Jalur Gaza selambat-lambatnya pada 1 Desember.
Sebelum Raja Yordania, pemimpin Arab Saudi Raja Salman bin Abdul Aziz AL Saud telah terlebih dahulu menyampaikan selamat atas tercapainya rekonsiliasi tersebut. Ucapan selama juga disampaikan oleh Turki dan Indonesia.
Sementara itu, di sisi lain Israel mengecam upaya rekonsiliasi tersebut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menilai rekonsiliasi kedua kelompok untuk mengakhiri keretakan selama satu dekade akan membuat perdamaian antara Israel dan Palestina lebih sulit dicapai.
Melansir Anadolu Agency pada Minggu (15/10), "The Royal Hashemite Court" dalam sebuah pernyataan menuturkan, dalam penbicaraan itu, Abbas yang juga menjabat sebagai ketua Fatah, menyuarakan penghargaannya atas dukungan Yordania yang terus berlanjut untuk rakyat Palestina.
Pada hari Kamis, Hamas dan Fatah menandatangani kesepakatan rekonsiliasi penting di Kairo, yang bertujuan mengakhiri perpecahan politik antar-Palestina yang yang sudah berlangsung selama satu dekade.
Berdasarkan ketentuan kesepakatan tersebut, pemerintah persatuan Palestina yang berbasis di Ramallah akan memikul tanggung jawab politik dan administratif atas Jalur Gaza selambat-lambatnya pada 1 Desember.
Sebelum Raja Yordania, pemimpin Arab Saudi Raja Salman bin Abdul Aziz AL Saud telah terlebih dahulu menyampaikan selamat atas tercapainya rekonsiliasi tersebut. Ucapan selama juga disampaikan oleh Turki dan Indonesia.
Sementara itu, di sisi lain Israel mengecam upaya rekonsiliasi tersebut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menilai rekonsiliasi kedua kelompok untuk mengakhiri keretakan selama satu dekade akan membuat perdamaian antara Israel dan Palestina lebih sulit dicapai.
(esn)