Amuk Perwira 'Koboi' Thailand: Istri Minta Talak, Pistol Menyalak
A
A
A
BANGKOK - Seorang perwira Angkatan Darat Thailand menembak mati istrinya di sebuah department store Udon Thani. Amuk perwira “koboi” dengan pistolnya ini terjadi setelah korban menuntut talak atau cerai setelah pelaku berselingkuh.
Sersan utama kelas 1 Pichet Chumboonchoo, 41, ditemukan tergeletak di sebuah lantai dengan luka di dada. Dia hanya berjarak lima meter dari istrinya, Sirinporn Chumboonchoo, 40, yang tewas usai ditembak tiga kali di tubuh bagian belakang.
Insiden dramatis ini terjadi hari Jumat. Sebuah pistol otomatis 9mm dan beberapa peluru juga ditemukan di tempat kejadian.
Seseorang di tempat kejadian mencoba melakukan resusitasi jantung pada Sirinporn tapi sia-sia. Korban dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit.
Keponakan korban yang berusia tujuh tahun dan seorang wanita di toko yang berusia 32 tahun juga menjalani perawatan setelah keduanya ditembak di pergelangan kaki.
Penembakan tersebut memicu kekacauan di department store. Para staf di area perbelanjaan mendorong troli untuk membantu membawa orang-orang yang terluka ke ambulans.
Pejabat polisi setempat Kolonel Poomiwit Wetchkama mengatakan bahwa para petugas telah mewawancarai kerabat Sirinporn. Menurut kerabat, korban dan suaminya telah bertengkar setelah korban menuduh sang suami berselingkuh dengan wanita lain.
Setelah pertengkaran, Sirinporn meninggalkan suaminya untuk tinggal bersama kerabatnya di Udon Thani.
Namun, sang suami mengikutinya untuk meminta damai. Tapi, Sirinporn menolak dan justru memberi tahu suaminya bahwa dia menginginkan sebuah perceraian.
Saksi mata seperti dikutip The Nation, Sabtu (14/10/2017), mengatakan bahwa perwira militer tersebut telah menembak dirinya sendiri di dada, tapi tampaknya tidak disengaja setelah mendapati pistolnya bermasalah.
Sersan utama kelas 1 Pichet Chumboonchoo, 41, ditemukan tergeletak di sebuah lantai dengan luka di dada. Dia hanya berjarak lima meter dari istrinya, Sirinporn Chumboonchoo, 40, yang tewas usai ditembak tiga kali di tubuh bagian belakang.
Insiden dramatis ini terjadi hari Jumat. Sebuah pistol otomatis 9mm dan beberapa peluru juga ditemukan di tempat kejadian.
Seseorang di tempat kejadian mencoba melakukan resusitasi jantung pada Sirinporn tapi sia-sia. Korban dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit.
Keponakan korban yang berusia tujuh tahun dan seorang wanita di toko yang berusia 32 tahun juga menjalani perawatan setelah keduanya ditembak di pergelangan kaki.
Penembakan tersebut memicu kekacauan di department store. Para staf di area perbelanjaan mendorong troli untuk membantu membawa orang-orang yang terluka ke ambulans.
Pejabat polisi setempat Kolonel Poomiwit Wetchkama mengatakan bahwa para petugas telah mewawancarai kerabat Sirinporn. Menurut kerabat, korban dan suaminya telah bertengkar setelah korban menuduh sang suami berselingkuh dengan wanita lain.
Setelah pertengkaran, Sirinporn meninggalkan suaminya untuk tinggal bersama kerabatnya di Udon Thani.
Namun, sang suami mengikutinya untuk meminta damai. Tapi, Sirinporn menolak dan justru memberi tahu suaminya bahwa dia menginginkan sebuah perceraian.
Saksi mata seperti dikutip The Nation, Sabtu (14/10/2017), mengatakan bahwa perwira militer tersebut telah menembak dirinya sendiri di dada, tapi tampaknya tidak disengaja setelah mendapati pistolnya bermasalah.
(mas)