Meledek, Presiden Maduro: Trump Bikin Saya Terkenal di Dunia
A
A
A
CARACAS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro meledek Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, lawannya yang sengit, dengan sebuah pesan terima kasih karena telah membuatnya terkenal. Dia merasa diuntungkan dengan serangan kata-kata dari pemimpin Gedung Putih itu.
”Dia (Trump) telah membuat saya terkenal di seluruh dunia. Setiap kali dia menyebutkan saya, mereka (rakyat Venezuela) lebih mencintai saya,” kata Maduro di stasiun televisi negara Venezuela, seperti dikutip Reuters, Senin (9/10/2017).
Menurut Maduro, sebuah kehormatan baginya untuk dibicarakan oleh pemimpin ”kekaisaran” AS. ”Itu berarti saya melakukan sesuatu dengan benar,” katanya dengan riang.
Trump telah menyerang Maduro dan Partai Sosialis-nya yang berkuasa terkait krisis politik di negara warisan Hugo Chavez itu. Manuver kata-kata Trump membuat Maduro melihat sosok presiden AS itu seperti berubah menjadi pemimpin oposisi Venezuela.
Sekadar diketahui, Washington baru saja menjatuhkan sanksi baru terhadap Venezuela, di mana para pejabat negara itu dilarang bepergian ke AS. Caracas merespons sanksi itu dengan menganggapnya sebagai “agresi” dan serangan “terorisme politik dan psikologis”.
Trump pernah menyebut pemerintah Venezuela sebagai "kediktatoran” dan menuduh pemerintah Maduro membungkam demokrasi dan memperburuk situasi kemanusiaan di negara tersebut.
Pada bulan Agustus lalu, Trump sempat mengancam akan mengambil opsi militer terhadap pemerintah Maduro. Namun, Caracas menganggap ancaman itu sebagai tindakan gila.
”Dia (Trump) telah membuat saya terkenal di seluruh dunia. Setiap kali dia menyebutkan saya, mereka (rakyat Venezuela) lebih mencintai saya,” kata Maduro di stasiun televisi negara Venezuela, seperti dikutip Reuters, Senin (9/10/2017).
Menurut Maduro, sebuah kehormatan baginya untuk dibicarakan oleh pemimpin ”kekaisaran” AS. ”Itu berarti saya melakukan sesuatu dengan benar,” katanya dengan riang.
Trump telah menyerang Maduro dan Partai Sosialis-nya yang berkuasa terkait krisis politik di negara warisan Hugo Chavez itu. Manuver kata-kata Trump membuat Maduro melihat sosok presiden AS itu seperti berubah menjadi pemimpin oposisi Venezuela.
Sekadar diketahui, Washington baru saja menjatuhkan sanksi baru terhadap Venezuela, di mana para pejabat negara itu dilarang bepergian ke AS. Caracas merespons sanksi itu dengan menganggapnya sebagai “agresi” dan serangan “terorisme politik dan psikologis”.
Trump pernah menyebut pemerintah Venezuela sebagai "kediktatoran” dan menuduh pemerintah Maduro membungkam demokrasi dan memperburuk situasi kemanusiaan di negara tersebut.
Pada bulan Agustus lalu, Trump sempat mengancam akan mengambil opsi militer terhadap pemerintah Maduro. Namun, Caracas menganggap ancaman itu sebagai tindakan gila.
(mas)