Cegah Catalonia Merdeka, PM Spanyol Ancam Cabut Otonomi

Minggu, 08 Oktober 2017 - 09:16 WIB
Cegah Catalonia Merdeka,...
Cegah Catalonia Merdeka, PM Spanyol Ancam Cabut Otonomi
A A A
MADRID - Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy mengatakan, ia tidak akan mengesampingkan penggunaan kekuatan konstitusional untuk menghapus status otonomi Catalonia jika mengklaim kemerdekaan. Sebelumnya, Catalonia telah mengadakan referendum kemerdekaan pada 1 Oktober lalu yang bertentangan dengan pengadilan konstitusional Spanyol.

Sampai saat ini, Rajoy tetap tidak jelas apakah akan menggunakan Pasal 155, yang disebut sebagai opsi nuklir, dari konstitusi yang memungkinkannya memecat pemerintah daerah dan melakukan pemilihan lokal yang baru.

"Saya tidak mengesampingkan semua hal yang ada dalam hukum. Idealnya, hal itu seharusnya tidak perlu menerapkan solusi ekstrem tapi agar hal itu tidak terjadi harus diubah," saat ditanya apakah dia siap untuk memicu pasal 155 konstitusi dalam sebuah wawancara oleh media Spanyol seperti dikutip dari Reuters, Minggu (8/10/2017).

Referendum Catalonia merupakan ujian politik bagi Rajoy, yang telah bersikap tanpa kompromi. Sebanyak 900 orang terluka dalam referendum saat polisi mencoba menghalangi pemungutan suara, menembaki peluru karet dan menelan banyak orang dengan pentungan.

Keterbukaan politik telah membagi negara tersebut, mendorong bank dan perusahaan untuk memindahkan markas mereka di luar Catalonia dan mengguncang kepercayaan pasar terhadap ekonomi Spanyol, yang mendorong seruan dari Komisi Eropa untuk para pemimpin Catalan dan Spanyol untuk menemukan solusi politik.

"Saya berharap Catalonia yang membuat pakta, moderat dan selama bertahun-tahun memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Spanyol dan peningkatan kesejahteraan dan kekayaan. Tidak bisa di tangan ekstremis, radikal dan partai separatis (sayap kiri) CUP," katanya.

Namun, Rajoy menolak menggunakan mediator untuk mengatasi krisis tersebut. Ia juga mengatakan bahwa isu tersebut tidak akan memaksa pemilihan nasional yang dipercepat.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8228 seconds (0.1#10.140)