Rezim Komunis Vietnam Perintahkan Ekskusi Eks Bos Minyak karena Korupsi
A
A
A
HANOI - Otoritas rezim komunis Vietnam memerintahkan ekskusi mati terhadap mantan kepala PetroVietnam, karena terbukti korupsi. Mantan bos minyak itu telah divonis mati setelah dinyatakan bersalah melanggar aturan dan menyalahgunakan kekuasaan yang merugikan keuangan negara.
Mantan kepala PetroVietnam bernama Nguyen Xuan Son tersebut ditangkap pada tahun 2015 oleh pemerintahan era Perdana Menteri Nguyen Tan Dung. Dia merasa tidak bersalah dan mengajukan banding.
Vonis mati dijatuhkan dalam sebuah persidangan massal terhadap 51 pejabat senior dan eksekutif perbankan yang dituduh melakukan korupsi dan salah urus yang mengakibatkan kerugian sebesar USD69 juta. Hukuman mati ini merupakan yang pertama kali dijatuhkan kepada pejabat tinggi.
Meurut Amnesty International, Vietnam tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki kasus eksekusi tertinggi di dunia. Negara itu baru saja mengganti pelaksanaan eksekusi mati dari regu tembak dengan suntikan mematikan.
”Menurut sebuah laporan Kementerian Keamanan Publik Vietnam yang diumumkan pada Februari 2017, 429 tahanan dieksekusi antara 6 Agustus 2013 dan 30 Juni 2016,” tulis Amnesty dalam laporannya, yang dikutip Minggu (1/10/2017).
Mengutip laporan Reuters, sejak perebutan kekuasaan di partai komunis tahun lalu, yang menyebabkan pengusiran Dung, pihak berwenang Vietnam telah melakukan tindakan keras terhadap para koruptor.
Eksekutif senior lainnya, Ha Van Tham, pendiri Ocean Group dan seorang pengusaha terkaya di Vietnam, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dalam persidangan massal tersebut.
”Perilaku Tham dan Son sangat serius, melanggar pengelolaan kekayaan negara dan menyebabkan keluhan publik, yang membutuhkan hukuman yang ketat,” kata hakim pengadilan, Truong Viet Toan, seperti dikutip AFP.
Beberapa eksekutif lain yang terlibat dalam persidangan massal tersebut mendapatkan hukuman 18 bulan hingga 22 tahun penjara.
Kepala perusahaan pelayaran negara bagian Vinashin juga dijatuhi hukuman mati setelah perusahaan mengalami kerugian finansial besar pada bulan Februari. Vietnam digolongkan sebagai salah satu negara paling korup di Asia.
Mantan kepala PetroVietnam bernama Nguyen Xuan Son tersebut ditangkap pada tahun 2015 oleh pemerintahan era Perdana Menteri Nguyen Tan Dung. Dia merasa tidak bersalah dan mengajukan banding.
Vonis mati dijatuhkan dalam sebuah persidangan massal terhadap 51 pejabat senior dan eksekutif perbankan yang dituduh melakukan korupsi dan salah urus yang mengakibatkan kerugian sebesar USD69 juta. Hukuman mati ini merupakan yang pertama kali dijatuhkan kepada pejabat tinggi.
Meurut Amnesty International, Vietnam tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki kasus eksekusi tertinggi di dunia. Negara itu baru saja mengganti pelaksanaan eksekusi mati dari regu tembak dengan suntikan mematikan.
”Menurut sebuah laporan Kementerian Keamanan Publik Vietnam yang diumumkan pada Februari 2017, 429 tahanan dieksekusi antara 6 Agustus 2013 dan 30 Juni 2016,” tulis Amnesty dalam laporannya, yang dikutip Minggu (1/10/2017).
Mengutip laporan Reuters, sejak perebutan kekuasaan di partai komunis tahun lalu, yang menyebabkan pengusiran Dung, pihak berwenang Vietnam telah melakukan tindakan keras terhadap para koruptor.
Eksekutif senior lainnya, Ha Van Tham, pendiri Ocean Group dan seorang pengusaha terkaya di Vietnam, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dalam persidangan massal tersebut.
”Perilaku Tham dan Son sangat serius, melanggar pengelolaan kekayaan negara dan menyebabkan keluhan publik, yang membutuhkan hukuman yang ketat,” kata hakim pengadilan, Truong Viet Toan, seperti dikutip AFP.
Beberapa eksekutif lain yang terlibat dalam persidangan massal tersebut mendapatkan hukuman 18 bulan hingga 22 tahun penjara.
Kepala perusahaan pelayaran negara bagian Vinashin juga dijatuhi hukuman mati setelah perusahaan mengalami kerugian finansial besar pada bulan Februari. Vietnam digolongkan sebagai salah satu negara paling korup di Asia.
(mas)