Palestina Gabung Interpol, Israel Kesal
A
A
A
TEL AVIV - Israel menyatakan kekesalan atas diterimanya Palestina sebagai anggota Interpol. Sebelumnya, Palestina terpilih menjadi anggota Interpol, setelah lebih dari 70 persen anggota organisasi itu menyetujui keanggotaan Palestina di Interpol.
Menteri Perlindungan Lingkungan Israel, Ze'ev Elkin, seperti dilansir Russia Today pada Kamis (28/9), mengecam upaya Palestina untuk bergabung dengan Interpol sebagai perang diplomatik melawan Israel.
"Saya meminta pemerintah untuk segera membatalkan semua isyarat niat baik yang telah kami buat terhadap Otoritas Palestina dan untuk membekukan semua izin khusus yang digunakan oleh para pemimpin Otoritas Palestina," ungkap Elkin.
Sementara itu, mantan Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni, yang sekarang menjadi anggota oposisi, mengatakan bahwa pemungutan suara Interpol adalah keputusan yang buruk, baik bagi Israel dan buruk bagi perang melawan teror."
Dia menyalahkan pemerintah Israel karena membiarkan keanggotaan Palestina terjadi. "Ketika Israel meninggalkan lapangan diplomatik, orang-orang Palestina maju dan mengambilnya. Dan sayangnya, mereka juga berhasil menang dengan cara yang membahayakan Israel," ungkapnya.
Israel sedari awal menang telah menyatakan keprihatinannya atas keanggotaan Palestina di Interpol. Tel Aviv menyebut Palestina dapat menyalahgunakan keanggotaan mereka dan menggunakan Interpol sebagai platform untuk melemahkan negara Yahudi tersebut, termasuk tuntutan potensial untuk mengekstradisi pejabat Israel atau melakukan tindakan hukum lainnya terhadap mereka.
Negeri Zionis itu terus berusaha untuk mencegah Palestina menjadi anggota polisi internasional itu. Namun, pemungutan suara yang berlangsung kemarin menunjukan seluruh upaya Israel telah menemui kegagalan.
Menteri Perlindungan Lingkungan Israel, Ze'ev Elkin, seperti dilansir Russia Today pada Kamis (28/9), mengecam upaya Palestina untuk bergabung dengan Interpol sebagai perang diplomatik melawan Israel.
"Saya meminta pemerintah untuk segera membatalkan semua isyarat niat baik yang telah kami buat terhadap Otoritas Palestina dan untuk membekukan semua izin khusus yang digunakan oleh para pemimpin Otoritas Palestina," ungkap Elkin.
Sementara itu, mantan Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni, yang sekarang menjadi anggota oposisi, mengatakan bahwa pemungutan suara Interpol adalah keputusan yang buruk, baik bagi Israel dan buruk bagi perang melawan teror."
Dia menyalahkan pemerintah Israel karena membiarkan keanggotaan Palestina terjadi. "Ketika Israel meninggalkan lapangan diplomatik, orang-orang Palestina maju dan mengambilnya. Dan sayangnya, mereka juga berhasil menang dengan cara yang membahayakan Israel," ungkapnya.
Israel sedari awal menang telah menyatakan keprihatinannya atas keanggotaan Palestina di Interpol. Tel Aviv menyebut Palestina dapat menyalahgunakan keanggotaan mereka dan menggunakan Interpol sebagai platform untuk melemahkan negara Yahudi tersebut, termasuk tuntutan potensial untuk mengekstradisi pejabat Israel atau melakukan tindakan hukum lainnya terhadap mereka.
Negeri Zionis itu terus berusaha untuk mencegah Palestina menjadi anggota polisi internasional itu. Namun, pemungutan suara yang berlangsung kemarin menunjukan seluruh upaya Israel telah menemui kegagalan.
(esn)