Presiden Azerbaijan Pidato Genosida di PBB, Putrinya Selfie Menyebalkan

Minggu, 24 September 2017 - 03:42 WIB
Presiden Azerbaijan Pidato Genosida di PBB, Putrinya Selfie Menyebalkan
Presiden Azerbaijan Pidato Genosida di PBB, Putrinya Selfie Menyebalkan
A A A
NEW YORK - Ada pemandangan kontras saat Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, 55, pidato tentang genosida 613 orang di forum PBB di New York. Saat sang presiden pidato keprihatinan, putrinya di forum yang sama justru asyik selfie dengan pose-pose menyebalkan.

Genosida yang disampaikan dalam pidato Presiden Aliyev adalah pembantaian massal 613 warga Azerbaijan oleh pasukan Armenia dalam Perang Nagorno-Karabakh tahun 1992.

Putri presiden, Leyla Aliyeva, 33, tak menyadari jika ulah selfie-nya jadi tontonan banyak orang di forum internasional tersebut. Leyla selfie dengan ponsel pintarnya dan para pejabat di sekitar membiarkannya.

Pada awalnya, Leyla mendengarkan pidato ayahnya dengan saksama saat dia duduk di samping ibunya, Mehriban, 53, di aula Majelis Umum PBB.

Tapi kurang dari dua menit kemudian, perempuan muda itu mulai menyalakan ponsel pintarnya untuk selfie.

Perilakunya diledek para pengguna media sosial yang serius menyimak pidato Presiden Aliyev tentang pembantaian massal tersebut.

“Ini hanya kurangnya budaya dan kebodohan anak-anak kaya, itu berarti orang tuanya mengangkatnya seperti itu,” kritik pengguna media sosial, Mekhanik.

“Itu sangat memalukan bagi keluarga. Untuk membuat wajah seperti itu saat ayahnya berbicara tentang genosida,” tulis pengguna media sosial lainnya, Zhandos, seperti dikutip Daily Mirror, Minggu (24/9/2017).

Menurut kantor berita Azerbaijan, APA, Presiden Aliyev menggunakan pidato tersebut untuk meminta sanksi internasional dijatuhkan kepada Armenia.

“Sebagai hasil agresi Armenia, lebih dari satu juta orang Azerbaijan menjadi pengungsi dan pengungsi internal,” kata Aliyev.

”Armenia melakukan genosida terhadap orang Azerbaijan di Khodjaly,” ujarnya. Menurutnya, 613 warga yang damai terbunuh, termasuk 106 wanita dan 63 anak-anak.

Armenia sebelumnya telah mempersoalkan klaim Presiden Aliyev tentang genosida tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7102 seconds (0.1#10.140)