NATO: Korut Berbahaya, Kami Akan Turut Bertindak
A
A
A
BRUSSELS - Seketaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menyatakan Korea Utara (Korut) adalah ancaman bagi dunia internasional dan membutuhkan respon secara global. NATO, lanjut Stoltenberg, akan turut merespon ancaman tersebut.
"Perilaku sembrono Korut adalah ancaman global dan memerlukan respon global dan tentu saja juga termasuk NATO," kata Stoltenberg dalam sebuah wawancara dengan BBC, seperti dilansir Reuters pada Minggu (10/9).
Namun, dalam wawancara tersebut Stoltenberg menolak untuk mengatakan apakah wilayah Guam di Amerika Serikat (AS), yang terancam oleh Korut, turut masuk dalam Pasal 5 NATO, yang mengatakan bahwa serangan terhadap satu anggota merupakan serangan terhadap semua anggota NATO.
"Kami sekarang benar-benar fokus pada bagaimana kita bisa berkontribusi pada penyelesaian konflik yang damai," sambungnya dalam wawancara tersebut.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan bahwa pertikaian mengenai program nuklir dan rudal Korut adalah krisis terburuk di dunia selama bertahun-tahun. Guterres pun mengaku khawatir karenanya.
"Sampai saat ini, kami telah memiliki perang yang telah dimulai setelah keputusan yang matang. Tapi, kita juga tahu bahwa konflik lain telah dimulai melalui eskalasi yang timbul. Kita harus berharap bahwa keseriusan ancaman ini membuat kita berada di jalur penalaran sebelum terlambat. Ini adalah krisis paling serius yang harus kita hadapi bertahun-tahun," ucap Gutteres.
"Perilaku sembrono Korut adalah ancaman global dan memerlukan respon global dan tentu saja juga termasuk NATO," kata Stoltenberg dalam sebuah wawancara dengan BBC, seperti dilansir Reuters pada Minggu (10/9).
Namun, dalam wawancara tersebut Stoltenberg menolak untuk mengatakan apakah wilayah Guam di Amerika Serikat (AS), yang terancam oleh Korut, turut masuk dalam Pasal 5 NATO, yang mengatakan bahwa serangan terhadap satu anggota merupakan serangan terhadap semua anggota NATO.
"Kami sekarang benar-benar fokus pada bagaimana kita bisa berkontribusi pada penyelesaian konflik yang damai," sambungnya dalam wawancara tersebut.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan bahwa pertikaian mengenai program nuklir dan rudal Korut adalah krisis terburuk di dunia selama bertahun-tahun. Guterres pun mengaku khawatir karenanya.
"Sampai saat ini, kami telah memiliki perang yang telah dimulai setelah keputusan yang matang. Tapi, kita juga tahu bahwa konflik lain telah dimulai melalui eskalasi yang timbul. Kita harus berharap bahwa keseriusan ancaman ini membuat kita berada di jalur penalaran sebelum terlambat. Ini adalah krisis paling serius yang harus kita hadapi bertahun-tahun," ucap Gutteres.
(esn)