Akhiri Krisis Korea Utara, Ini Saran Kanselir Jerman
A
A
A
BERLIN - Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan ia siap terlibat dalam sebuah inisiatif diplomatik untuk mengakhiri progtam nuklir dan rudal Korea Utara (Korut). Ia pun menyarankan agar perundingan nuklir Iran bisan menjadi contoh.
"Jika partisipasi kita dalam pembicaraan diinginkan, saya akan segera mengatakan ya," kata Merkel saat diwawancara oleh salah satu media Jerman seperti dikutip dari Reuters, Minggu (10/9/2017).
Dia menunjuk pada perundingan yang menghasilkan kesepakatan nuklir penting antara Iran dan kekuatan dunia pada tahun 2015. Saat itu, Jerman dan lima negara di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan hak veto ambil bagian dalam perundingan yang membuat Iran menyetujui untuk membatasi kerja nuklirnya sebagai pengganti pencabutan sebagian besar sanksi.
"Waktu diplomasi yang panjang tapi penting yang pada akhirnya memiliki akhir yang baik tahun lalu," ujarnya mengacu pada saat kesepakatan itu dilaksanakan.
"Saya bisa membayangkan format seperti itu digunakan untuk mengakhiri konflik Korea Utara. Eropa dan Jerman terutama harus siap memainkan peran yang sangat aktif dalam hal itu," tambah Merkel.
Dia mengatakan bahwa dia pikir satu-satunya cara untuk menghadapi program nuklir Korut adalah melakukan solusi diplomatik. "Perlombaan senjata baru yang dimulai di wilayah ini tidak akan menjadi kepentingan siapapun," imbuhnya.
Dikatakan oleh Merkel, Eropa harus berdiri bersatu dalam mencoba untuk menghasilkan solusi diplomatik dan melakukan segala sesuatu yang dapat dilakukan dalam hal sanksi.
Merkel telah berbicara dengan sejumlah pemimpin termasuk Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tentang Korut minggu ini. Ia juga akan berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin mendatang.
"Jika partisipasi kita dalam pembicaraan diinginkan, saya akan segera mengatakan ya," kata Merkel saat diwawancara oleh salah satu media Jerman seperti dikutip dari Reuters, Minggu (10/9/2017).
Dia menunjuk pada perundingan yang menghasilkan kesepakatan nuklir penting antara Iran dan kekuatan dunia pada tahun 2015. Saat itu, Jerman dan lima negara di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan hak veto ambil bagian dalam perundingan yang membuat Iran menyetujui untuk membatasi kerja nuklirnya sebagai pengganti pencabutan sebagian besar sanksi.
"Waktu diplomasi yang panjang tapi penting yang pada akhirnya memiliki akhir yang baik tahun lalu," ujarnya mengacu pada saat kesepakatan itu dilaksanakan.
"Saya bisa membayangkan format seperti itu digunakan untuk mengakhiri konflik Korea Utara. Eropa dan Jerman terutama harus siap memainkan peran yang sangat aktif dalam hal itu," tambah Merkel.
Dia mengatakan bahwa dia pikir satu-satunya cara untuk menghadapi program nuklir Korut adalah melakukan solusi diplomatik. "Perlombaan senjata baru yang dimulai di wilayah ini tidak akan menjadi kepentingan siapapun," imbuhnya.
Dikatakan oleh Merkel, Eropa harus berdiri bersatu dalam mencoba untuk menghasilkan solusi diplomatik dan melakukan segala sesuatu yang dapat dilakukan dalam hal sanksi.
Merkel telah berbicara dengan sejumlah pemimpin termasuk Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tentang Korut minggu ini. Ia juga akan berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin mendatang.
(ian)