Tes DNA Buktikan Pemimpin Militer Tangguh Viking Seorang Wanita

Minggu, 10 September 2017 - 06:26 WIB
Tes DNA Buktikan Pemimpin...
Tes DNA Buktikan Pemimpin Militer Tangguh Viking Seorang Wanita
A A A
BIRKA - Para arkeolog dan sejarawan, dengan bantuan tes osteologi dan DNA, mengungkap bahwa sisa-sisa jasad pemimpin militer tangguh Viking adalah seorang wanita. Jasad pemimpin militer itu dikubur bersama senjatanya.

Makam yang berada di Kota Birka, Swedia—salah satu pusat perdagangan Viking yang paling penting—pertama kali digali pada akhir abad ke-19. Peneliti utama, Hjalmar Stolpe, pada saat itu menganggap jasad pemimpin militer Viking di kuburan tersebut adalah pria, karena mengacu pada doktrin prajurit harus laki-laki.

Ahli osteologi Universitas Stockholm University, Anna Kjellstrom, ketika mempelajari sisa-sisa proyek penelitian melihat bahwa tulang pipi pemimpin militer itu lebih tipis dari pria dan tulang pinggulnya tampak seperti milik seorang wanita.

Setelah melakukan analisis osteologis dan DNA, kecurigaannya dikonfirmasi benar. Temuan tersebut telah diterbitkan dalam American Journal of Physical Anthropology pada hari Jumat lalu. Hasil tes itu menunjukkan bahwa wanita Viking adalah seorang pemimpin militer yang tangguh.

”Ini sebenarnya seorang wanita, di suatu tempat berusia di atas 30 tahun dan cukup tinggi juga, berukuran (tinggi badan) sekitar 170 sentimeter (lima kaki, enam inci),” kata Charlotte Hedenstierna-Jonson, seorang arkeolog di Universitas Uppsala di Swedia.

”Selain peralatan prajurit lengkap yang dikubur bersamanya—pedang, kapak, tombak, panah, baju besi, pisau tempur, perisai, dan dua ekor kuda—dia memiliki permainan papan di pangkuannya, atau lebih dari sebuah perang,” ujarnya.

“Planning game digunakan untuk mencoba taktik dan strategi pertempuran, yang mengindikasikan bahwa dia adalah seorang pemimpin militer yang hebat. Dia kemungkinan besar merencanakan, memimpin dan ikut ambil bagian dalam pertempuran,” paparnya, yang dilansir Minggu (10/9/2017).

”Citra pejuang laki-laki dalam masyarakat patriarki diperkuat oleh tradisi penelitian dan prasangka kontemporer. Oleh karena itu, seks biologis individu dianggap biasa,” imbuh Hedenstierna-Jonson, Kjellstrom, dan peneliti lain yang terlibat dalam penelitian ini.

Meskipun penemuan ini penting, kemungkinan besar hal itu tidak akan mengubah pandangan para sejarawan bahwa masyarakat Viking terutama terdiri dari pejuang laki-laki.

”Mungkin sangat tidak biasa (bagi seorang wanita untuk menjadi pemimpin militer), namun dalam kasus ini, mungkin lebih berkaitan dengan perannya dalam masyarakat dan keluarga, yang membawa lebih penting daripada gendernya,” kata Hedenstierna-Jonson.
(mas)
Berita Terkait
Peringatan 50 Tahun...
Peringatan 50 Tahun Tahta Raja Swedia Carl Gustaf
Kota di Swedia Berencana...
Kota di Swedia Berencana Dirikan 'Masjid Paling Utara di Dunia'
Tersangka Meninggal,...
Tersangka Meninggal, Jaksa Hentikan Penyelidikan Pembunuhan PM Swedia
Dewan Kristen Swedia...
Dewan Kristen Swedia Kecam Pembakaran Al Quran
Alumni Swedia Gaungkan...
Alumni Swedia Gaungkan Kolaborasi Fashion Berkelanjutan
Alquran Dibakar Kerusuhan...
Alquran Dibakar Kerusuhan Besar Pecah di Swedia
Berita Terkini
Emir Qatar Tiba di Moskow,...
Emir Qatar Tiba di Moskow, Bertemu Putin Bahas Ukraina dan Timur Tengah
3 jam yang lalu
Uni Eropa Tegaskan Barat...
Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting
4 jam yang lalu
Balas Perang Tarif Trump,...
Balas Perang Tarif Trump, Presiden China Xi Jinping Galang Kekuatan di ASEAN
4 jam yang lalu
Eks Pejabat Mossad Ungkap...
Eks Pejabat Mossad Ungkap Netanyahu akan Dipaksa Terima Gencatan Senjata Tahap Kedua
5 jam yang lalu
AS Mulai Tarik Pasukan...
AS Mulai Tarik Pasukan dari Pangkalan Utama di Dekat Ladang Gas Terbesar Suriah
5 jam yang lalu
Qatar Siap Menengahi...
Qatar Siap Menengahi Konflik Rusia dan Ukraina
7 jam yang lalu
Infografis
Mantan Panglima Militer...
Mantan Panglima Militer Israel Sebut Netanyahu Musuh Zionis
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved