Korban Tewas Gempa Dahsyat Meksiko Bertambah Jadi 61
A
A
A
MEXICO CITY - Jumlah korban tewas akibat gempa kuat di lepas pantai selatan Meksiko telah meningkat menjadi setidaknya 61. Seiring dengan itu, operasi penyelamatan para korban telah dimulai.
Sebuah operasi penyelamatan besar-besaran sedang berlangsung di negara bagian Tabasco, Oaxaca dan Chiapas. Ketiganya adalah lokasi yang paling parah terkena dampak gempa.
Gempa berkekuatan 8,1 skala richter, yang melanda pada Kamis malam, merupakan yang terkuat melanda kawasan itu dalam satu abad.
Salah satu kota terparah adalah Juchitán, di Oaxaca, di mana setidaknya 17 kematian telah dilaporkan. Balai kota dan sejumlah bangunan lainnya hancur atau rusak parah.
"Situasinya Juchitán sangat penting, inilah momen paling mengerikan dalam sejarahnya," kata Walikota Gloria Sanchez seperti dikutip dari BBC, Sabtu (9/9/2017).
Presiden Peña Nieto mengunjungi kota tersebut pada hari Jumat waktu setempat. Nieto mengatakan bahwa 45 korban tewas telah dilaporkan terjadi di Oaxaca, 12 di Chiapas dan empat di Tabasco.
Ia juga mengatakan setidaknya 200 orang telah terluka. Nieto telah menyatakan hari berkabung, mengatakan bahwa bendera setengah tiang akan dikibarkan untuk menghormati mereka yang tewas dan berduka.
Tidak hanya di Meksiko, gempa juga menyebabkan satu orang tewas di Guatemala seperti yang dikatakan oleh presiden negara itu.
Gempa besar tersebut melanda pada pukul 23.50 waktu setempat pada hari Kamis atau Jumat siang, mengguncang bangunan dan menyebabkan kepanikan ratusan mil jauhnya di ibu kota, Mexico City. Gempa juga memicu peringatan tsunami dan evakuasi ribuan orang di pesisir Chiapas. Peringatan itu kemudian hentikan.
Sepanjang hari Jumat, daerah itu terguncang dengan sejumlah gempa susulan.
Gempa ini lebih dahsyat dibanding gempa tahun 1985 yang melanda Kota Meksiko dan menyebabkan ribuan kematian. Koresponden mengatakan jumlah korban tewas tampaknya lebih rendah karena daerah tersebut telah berkurang penduduknya.
Gempa tersebut terjadi saat Meksiko menghadapi ancaman Badai Katia di pesisir timurnya. Badai kategori satu menghantam tenggara Yucatan dan membawa angin dengan kecepatan 140km/h seperti dilaporkan oleh Pusat Badai Nasional AS.
Sebuah operasi penyelamatan besar-besaran sedang berlangsung di negara bagian Tabasco, Oaxaca dan Chiapas. Ketiganya adalah lokasi yang paling parah terkena dampak gempa.
Gempa berkekuatan 8,1 skala richter, yang melanda pada Kamis malam, merupakan yang terkuat melanda kawasan itu dalam satu abad.
Salah satu kota terparah adalah Juchitán, di Oaxaca, di mana setidaknya 17 kematian telah dilaporkan. Balai kota dan sejumlah bangunan lainnya hancur atau rusak parah.
"Situasinya Juchitán sangat penting, inilah momen paling mengerikan dalam sejarahnya," kata Walikota Gloria Sanchez seperti dikutip dari BBC, Sabtu (9/9/2017).
Presiden Peña Nieto mengunjungi kota tersebut pada hari Jumat waktu setempat. Nieto mengatakan bahwa 45 korban tewas telah dilaporkan terjadi di Oaxaca, 12 di Chiapas dan empat di Tabasco.
Ia juga mengatakan setidaknya 200 orang telah terluka. Nieto telah menyatakan hari berkabung, mengatakan bahwa bendera setengah tiang akan dikibarkan untuk menghormati mereka yang tewas dan berduka.
Tidak hanya di Meksiko, gempa juga menyebabkan satu orang tewas di Guatemala seperti yang dikatakan oleh presiden negara itu.
Gempa besar tersebut melanda pada pukul 23.50 waktu setempat pada hari Kamis atau Jumat siang, mengguncang bangunan dan menyebabkan kepanikan ratusan mil jauhnya di ibu kota, Mexico City. Gempa juga memicu peringatan tsunami dan evakuasi ribuan orang di pesisir Chiapas. Peringatan itu kemudian hentikan.
Sepanjang hari Jumat, daerah itu terguncang dengan sejumlah gempa susulan.
Gempa ini lebih dahsyat dibanding gempa tahun 1985 yang melanda Kota Meksiko dan menyebabkan ribuan kematian. Koresponden mengatakan jumlah korban tewas tampaknya lebih rendah karena daerah tersebut telah berkurang penduduknya.
Gempa tersebut terjadi saat Meksiko menghadapi ancaman Badai Katia di pesisir timurnya. Badai kategori satu menghantam tenggara Yucatan dan membawa angin dengan kecepatan 140km/h seperti dilaporkan oleh Pusat Badai Nasional AS.
(ian)