Menyebrang ke Bangladesh, Ranjau Darat Intai Pengungsi Rohingya
A
A
A
DHAKA - Ratusan pengungsi Rohingya berbondong-bondong menyebrang ke Bangladesh untuk menyelamatkan diri dari aksi kekerasan yang terjadi di Myanmar. Meski begitu, perjalanan yang mereka lakukan bukan tanpa risiko.
Pejabat perbatasan Bangladesh mengatakan bahwa orang-orang yang melarikan diri menghadapi risiko ranjau darat di perbatasan antara kedua negara.
Komandan penjaga perbatasan, Manzurul Hasan Khan, mengatakan insiden terbaru dua anak-anak Rohingya terluka akibat ledakan ranjau darat saat mereka mencoba melarikan diri dari kerusuhan di Myanmar.
"Mereka menginjak beberapa jenis bahan peledak pagi ini dan salah satu dari mereka kehilangan kakinya," jelas Khan seperti dikutip dari Breitbart, Selasa (5/9/2017).
Insiden tersebut terjadi setelah seorang wanita Rohingya mengalami luka bakar di daerah yang sama pada hari Senin. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa daerah perbatasan tersebut sengaja ditanami ranjau darat.
Khan mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan ledakan tersebut, yang menurutnya terjadi di dalam wilayah Myanmar. Namun, Khan mengatakan bahwa ia yakin itu adalah ranjau darat.
Ketiganya dibawa ke rumah sakit di Cox's Bazar, kota terdekat ke perbatasan, di mana ratusan ribu orang Rohingya telah berlindung di kamp-kamp.
Khan juga mengatakan bahwa banyak pengungsi Rohingya yang masuk ke Bangladesh dengan luka peluru.
Rakhine telah menjadi wadah kekerasan agama sejak 2012, saat kerusuhan meletus. Sejumlah etnis Rohingya terbunuh dan puluhan ribu orang, kebanyakan dari minoritas Muslim, dipaksa masuk ke kamp-kamp pengungsian.
Namun pertempuran saat ini, yang pecah saat gerilyawan Rohingya menyerang instalasi keamanan, adalah yang terburuk.
Tentara Myanmar telah mengatakan hampir 400 orang tewas dalam pertempuran yang terjadi, termasuk 370 gerilyawan Rohingya.
Pejabat perbatasan Bangladesh mengatakan bahwa orang-orang yang melarikan diri menghadapi risiko ranjau darat di perbatasan antara kedua negara.
Komandan penjaga perbatasan, Manzurul Hasan Khan, mengatakan insiden terbaru dua anak-anak Rohingya terluka akibat ledakan ranjau darat saat mereka mencoba melarikan diri dari kerusuhan di Myanmar.
"Mereka menginjak beberapa jenis bahan peledak pagi ini dan salah satu dari mereka kehilangan kakinya," jelas Khan seperti dikutip dari Breitbart, Selasa (5/9/2017).
Insiden tersebut terjadi setelah seorang wanita Rohingya mengalami luka bakar di daerah yang sama pada hari Senin. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa daerah perbatasan tersebut sengaja ditanami ranjau darat.
Khan mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan ledakan tersebut, yang menurutnya terjadi di dalam wilayah Myanmar. Namun, Khan mengatakan bahwa ia yakin itu adalah ranjau darat.
Ketiganya dibawa ke rumah sakit di Cox's Bazar, kota terdekat ke perbatasan, di mana ratusan ribu orang Rohingya telah berlindung di kamp-kamp.
Khan juga mengatakan bahwa banyak pengungsi Rohingya yang masuk ke Bangladesh dengan luka peluru.
Rakhine telah menjadi wadah kekerasan agama sejak 2012, saat kerusuhan meletus. Sejumlah etnis Rohingya terbunuh dan puluhan ribu orang, kebanyakan dari minoritas Muslim, dipaksa masuk ke kamp-kamp pengungsian.
Namun pertempuran saat ini, yang pecah saat gerilyawan Rohingya menyerang instalasi keamanan, adalah yang terburuk.
Tentara Myanmar telah mengatakan hampir 400 orang tewas dalam pertempuran yang terjadi, termasuk 370 gerilyawan Rohingya.
(ian)