Hamas Kecam Aktivitas Permukiman Israel
A
A
A
GAZA - Gerakan perlawanan Islam, Hamas, mengkritik aktivitas permukiman Israel yang terus berlanjut di wilayah Palestina. Hamas menggambarkannya sebagai bukti yang meyakinkan tentang kegagalan semua proyek negosiasi.
"Keputusan pemerintah Israel untuk meningkatkan laju aktivitas permukiman, untuk melegitimasi pos-pos pemukiman dan untuk mendirikan pusat layanan kota bagi para pemukim di Hebron adalah preseden berbahaya dan pelanggaran terhadap semua garis merah," kata juru bicara Hamas, Abdul Latif Qanou, seperti disitat dari Middle East Monitor, Selasa (5/9/2017).
Qanou menambahkan bahwa ini mencerminkan ekstremisme dan perilaku barbar pemerintah Israel dalam berurusan dengan rakyat Palestina dan tanah mereka dan tempat-tempat suci.
"Bukti konklusif tentang kegagalan semua proyek pemukiman dengan pendudukan dan penghancuran kesepakatannya yang sedikit. Ini adalah tusukan di hadapan semua orang yang bergantung pada kebangkitan negosiasi sia-sia dengan pendudukan lagi," tuturnya.
Hamas meminta masyarakat internasional dan institusi PBB untuk menanggung tanggung jawab mereka dan menekan pendudukan Israel untuk menghentikan kejahatan dan pelanggarannya.
Hamas juga meminta rakyat Palestina untuk menghadapi rencana pendudukan dan keputusan Israel dengan segala cara.
Pada akhir Agustus lalu, otoritas Israel telah memulai pekerjaan konstruksi dari tiga permukiman baru di daerah pemukiman ilegal di selatan perbatasan Ethiopia, Gush Etzion. Wilayah itu terletak di selatan Yerusalem yang diduduki.
Baca Juga: Israel Bangun Tiga Permukiman Baru di Betlehem
"Keputusan pemerintah Israel untuk meningkatkan laju aktivitas permukiman, untuk melegitimasi pos-pos pemukiman dan untuk mendirikan pusat layanan kota bagi para pemukim di Hebron adalah preseden berbahaya dan pelanggaran terhadap semua garis merah," kata juru bicara Hamas, Abdul Latif Qanou, seperti disitat dari Middle East Monitor, Selasa (5/9/2017).
Qanou menambahkan bahwa ini mencerminkan ekstremisme dan perilaku barbar pemerintah Israel dalam berurusan dengan rakyat Palestina dan tanah mereka dan tempat-tempat suci.
"Bukti konklusif tentang kegagalan semua proyek pemukiman dengan pendudukan dan penghancuran kesepakatannya yang sedikit. Ini adalah tusukan di hadapan semua orang yang bergantung pada kebangkitan negosiasi sia-sia dengan pendudukan lagi," tuturnya.
Hamas meminta masyarakat internasional dan institusi PBB untuk menanggung tanggung jawab mereka dan menekan pendudukan Israel untuk menghentikan kejahatan dan pelanggarannya.
Hamas juga meminta rakyat Palestina untuk menghadapi rencana pendudukan dan keputusan Israel dengan segala cara.
Pada akhir Agustus lalu, otoritas Israel telah memulai pekerjaan konstruksi dari tiga permukiman baru di daerah pemukiman ilegal di selatan perbatasan Ethiopia, Gush Etzion. Wilayah itu terletak di selatan Yerusalem yang diduduki.
Baca Juga: Israel Bangun Tiga Permukiman Baru di Betlehem
(ian)