Data Uji Coba Nuklir Korut dari Masa ke Masa

Senin, 04 September 2017 - 15:19 WIB
Data Uji Coba Nuklir Korut dari Masa ke Masa
Data Uji Coba Nuklir Korut dari Masa ke Masa
A A A
JAKARTA - Korea Utara (Korut) telah melakukan enam kali uji coba senjata nuklir, termasuk yang jenis bom hidrogen pada hari Minggu kemarin. Tes senjata berbahaya terbaru dinyatakan yang terkuat sepanjang uji coba yang dijalani selama ini.

Berikut data uji coba senjata nuklir Korut dari masa ke masa yang dirangkum SINDOnews, Senin (4/9/2017).

Oktober 2006

Pyongyang melakukan uji ledak senjata nuklir pertamanya di sebuah terowongan di daerah pegunungan terpencil di timur laut Punggye-ri.

Tes tersebut menghasilkan ledakan sekitar satu kiloton atau 1.000 ton dan memicu kecaman internasional.

Dampak lainnya, terjadi getaran gempa yang tercatat Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) berkekuatan 4,2 Skala Richter (SR) di Semenanjung Korea.

Uji senjata nuklir ini terjadi di era Kim Jong-il, ayah pemimpin Korut yang sekarang Kim Jong-un

Mei 2009

Pyongyang melakukan uji coba senjata nuklir keduanya. Sama seperti uji ledak pada tahun 2006, tes kedua juga dilakukan situs di bawah tanah.

USGS menyatakan bahwa tes senjata nuklir tersebut menyebabkan gempa berkekuatan 4,7 SR di daerah Kilju di timur laut negara tersebut.

Ledakan tersebut diperkirakan menghasilkan ledakan dua sampai delapan kiloton. Ledakan itu terasa di area yang bejarak lebih dari 200 km di kota perbatasan China, Yanji.

Tes senjata nuklir ini juga terjadi di era Kim Jong-il, ayah Kim Jong-un

Februari 2013

Negara komunis ini melakukan tes ketiga senjata nuklirnya, namun baru yang pertama di era Kim Jong-un. Tes ini jauh lebih besar dari dua ledakan sebelumnya, di mana para ahli memperkirakan bom nuklir yang diledakkan berkekuatan enam hingga tujuh kiloton.

Pyongyang mengatakan bahwa pihaknya menggunakan perangkat nuklir miniatur dan ringan dengan kekuatan ledakan lebih besar dari sebelumnya.

Para ahli di Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) kala itu mencatat getaran gempa buatan di daerah Punggye-ri berkekuatan antara 4,7 SR hingga 5,2 SR.

Januari 2016

Korea Utara mengaku melakukan tes nuklir keempat jenis miniatur bom hidrogen. Dampak tes senjata ini menimbulkan getaran gempa 5,1 SR yang terdeteksi sekitar 50km dari Kota Kilju, dekat situs nuklir Punggye-ri.

Para ahli memperkirakan bom itu berkekuatan antara empat hingga enam kiloton.

September 2016

Uji coba kelima ini menimbilkan getaran gempa berkekuatan 5,3 SR. Kekuatan ledakan sekitar 10 kiloton, atau 10 kali lebih kuat dari pada uji coba senjata nuklir yang sebelumnya.

Getaran gempa terdeteksi di dekat lokasi uji coba nuklir bawah tanah Punggye-ri seperti sembilan bulan sebelumnya.

September 2017

Setahun berlalu, rezim Kim Jong-un kembali menguji coba senjata nuklir pada hari Minggu (3/9/2017). Kali ini merupakan yang terkuat sepanjang uji coba yang dilakukan negara itu, di mana terjadi getaran gempa berkekuatan 6,3 Skala Richter.

Getaran gempa terdeteksi di daerah Kilju, tempat lokasi uji coba nuklir Punggye-ri. Getaran gempa menurut otoritas terkait Indonesia juga terasa di wilayah Sumatra.

Tes nuklir jenis bom hidrogen ini menjadi yang pertama bagi pemerintah Presiden Donald Trump. Kekuatannya diklaim mencapai 100 kiloton, yang lebih kuat dari bom atom yang pernah dijatuhkan AS di Nagasaki dan Hiroshima, Jepang, di akhir Perang Dunia II.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6225 seconds (0.1#10.140)