Dinas Keamanan AS Akan Geledah Konsulat Rusia di San Francisco
A
A
A
MOSKOW - Otoritas keamanan Amerika Serikat (AS) berniat untuk menggeledah gedung konsulat Rusia di San Francisco pada akhir pekan ini. Demikian pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Dikatakan oleh juru bicara kementerian, Maria Zakharova, penggeledahan tidak hanya dilakukan di kantor konsulat Rusia, tapi juga di apartemen staf yang tinggal di gedung tersebut dan yang memiliki kekebalan.
"Di samping serangan lain atas barang-barang mahal milik negara Rusia, yang telah diblokir dan sekarang terus-menerus menawarkan kita untuk dijual, kali ini perintah pemerintah AS merupakan ancaman langsung terhadap keamanan warga Rusia di AS," ujar Zakharova dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Russia Today, Sabtu (2/9/2017).
Untuk melakukan penggeledahan tersebut, pihak berwenang AS telah memerintahkan anggota staf dan keluarga mereka, termasuk anak-anak dan bayi, untuk meninggalkan rumah mereka hingga 12 jam.
"Kami berbicara tentang sebuah invasi di kantor konsulat dan rumah staf diplomatik, yang mereka sendiri diusir agar tidak mengganggu agen FBI," kata Zakharova.
Dia menunjukkan bahwa Moskow diberi waktu hanya dua hari untuk menutup salah satu konsulat terbesarnya yang melayani kebutuhan beberapa negara berpenduduk padat. Pergerakan diplomat Rusia dan delegasi resmi juga menjadi lebih ketat, katanya, menggambarkan langkah terakhir Washington sebagai tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk membatasi pekerjaan misi diplomatik Rusia di AS.
"Tindakan Washington secara serius melanggar norma-norma internasional, termasuk kewajiban AS dalam deklarasi Wina mengenai hubungan diplomatik dan konsulat," tegas juru bicara kementerian luar negeri menggarisbawahi.
Zakharova menambahkan keputusan AS terakhir bahkan melebihi langkah Obama yang mengusir diplomat Rusia dan menyita properti diplomat Rusia pada Desember 2016. Zakharova mengatakan tindakan Washington hanya memperburuk suasana yang sudah tidak nyaman yang menggantung di atas hubungan bilateral kedua negara.
"Puluhan ribu orang yang jauh dari politik akan menderita atas tindakan Washington di kedua negara," Zakharova memperingatkan.
Sementara AS sebelumnya telah berhenti mengeluarkan visa bagi warga Rusia di konsulat AS di beberapa kota besar di Rusia, mereka sekarang mencegah warga Amerika mendapatkan visa Rusia di San Francisco.
"Jelas bahwa AS tidak tertarik pada pengembangan hubungan antarnegara," tukas Zakharova.
Dikatakan oleh juru bicara kementerian, Maria Zakharova, penggeledahan tidak hanya dilakukan di kantor konsulat Rusia, tapi juga di apartemen staf yang tinggal di gedung tersebut dan yang memiliki kekebalan.
"Di samping serangan lain atas barang-barang mahal milik negara Rusia, yang telah diblokir dan sekarang terus-menerus menawarkan kita untuk dijual, kali ini perintah pemerintah AS merupakan ancaman langsung terhadap keamanan warga Rusia di AS," ujar Zakharova dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Russia Today, Sabtu (2/9/2017).
Untuk melakukan penggeledahan tersebut, pihak berwenang AS telah memerintahkan anggota staf dan keluarga mereka, termasuk anak-anak dan bayi, untuk meninggalkan rumah mereka hingga 12 jam.
"Kami berbicara tentang sebuah invasi di kantor konsulat dan rumah staf diplomatik, yang mereka sendiri diusir agar tidak mengganggu agen FBI," kata Zakharova.
Dia menunjukkan bahwa Moskow diberi waktu hanya dua hari untuk menutup salah satu konsulat terbesarnya yang melayani kebutuhan beberapa negara berpenduduk padat. Pergerakan diplomat Rusia dan delegasi resmi juga menjadi lebih ketat, katanya, menggambarkan langkah terakhir Washington sebagai tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk membatasi pekerjaan misi diplomatik Rusia di AS.
"Tindakan Washington secara serius melanggar norma-norma internasional, termasuk kewajiban AS dalam deklarasi Wina mengenai hubungan diplomatik dan konsulat," tegas juru bicara kementerian luar negeri menggarisbawahi.
Zakharova menambahkan keputusan AS terakhir bahkan melebihi langkah Obama yang mengusir diplomat Rusia dan menyita properti diplomat Rusia pada Desember 2016. Zakharova mengatakan tindakan Washington hanya memperburuk suasana yang sudah tidak nyaman yang menggantung di atas hubungan bilateral kedua negara.
"Puluhan ribu orang yang jauh dari politik akan menderita atas tindakan Washington di kedua negara," Zakharova memperingatkan.
Sementara AS sebelumnya telah berhenti mengeluarkan visa bagi warga Rusia di konsulat AS di beberapa kota besar di Rusia, mereka sekarang mencegah warga Amerika mendapatkan visa Rusia di San Francisco.
"Jelas bahwa AS tidak tertarik pada pengembangan hubungan antarnegara," tukas Zakharova.
(ian)