Pemimpin Baru Hamas: Iran Kembali Jadi Pendukung Militer Terbesar

Selasa, 29 Agustus 2017 - 11:30 WIB
Pemimpin Baru Hamas:...
Pemimpin Baru Hamas: Iran Kembali Jadi Pendukung Militer Terbesar
A A A
GAZA - Hamas, faksi yang berkuasa di Jalur Gaza, Palestina, memiliki pemimpin baru. Salah satu tugas pertamanya adalah memperbaiki hubungan dengan mantan pendukungnya, Iran.

Yahya Sinwar, pemimpin baru Hamas yang diproklamirkan sebagai Perdana Menteri Gaza senang dengan terjalinnya lagi pertemanan Gaza dan Teheran. Sinwar berujar, Iran sekali lagi menjadi pendukung terbesar untuk sayap militer Hamas.

Sinwar, yang mulai menjabat pada Februari 2017, berbicara dengan wartawan untuk pertama kalinya pada hari Senin. “Iran adalah pendukung milisi militer Hamas, Brigade Izzudin al-Qassam yang paling besar secara finansial dan militer,” katanya.

Dengan bantuan Iran, kata Sinwar, Hamas akan mengembangkan kekuatan militer untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel.

”Dukungan militer Iran kepada Hamas dan al-Qassam sangat strategis,” kata Sinwar. ”Sebuah hubungan yang sekali lagi telah menjadi fantastis dan kembali ke era sebelumnya,” lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Selasa (29/8/2017).

Kendati demikian, pemimpin baru Hamas ini akan berupaya untuk menghindari perang. Tapi, dia menegaskan bahwa Hamas tidak takut perang dan siap untuk perang.

Menurut Matius Levitt dari Program Stein tentang Kontraterorisme dan Intelijen di Washington Institute mengatakan, pada tahun 2006 Iran menjadi pendukung utama Hamas dengan memberikan lebih dari seperempat anggarannya kepada faksi penguasa Jalur Gaza itu.

Namun, ketika sanksi ketat dijatuhkan PBB terhadap Iran pada tahun 2008, Teheran terpaksa lebih memilih memusatkan perhatiannya pada kesejahteraan ekonominya sendiri. Sejak tahun 2011, dukungan Iran terhadap Hamas telah menurun, terlebih Hamas menolak mendukung sekutu Iran, rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam konflik sipil.

Pada awal Agustus, sekelompok delegasi Hamas menghadiri pelantikan Presiden Iran Hassan Rouhani untuk periode kedua. Sejak itu, kedua pihak sepakat membuka halaman baru dalam hubungan bilateral.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia siap untuk mengesampingkan semua pertentangan dengan Hamas di masa lalu demi mendukung Palestina dan rakyat Palestina serta persatuan dunia Muslim.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6350 seconds (0.1#10.140)