Raja Spanyol Pimpin Demonstrasi Anti Terorisme
A
A
A
BARCELONA - Ratusan ribu orang di Barcelona berbaris, turun ke jalan menentang serangan militan ISIS yang menewaskan 15 orang di dan sekitar kota pekan lalu. Raja Felipe VI memimpin para demonstran, di samping Perdana Menteri Mariano Rajoy.
Baca Juga: Teriak 'Saya Tak Takut', 0,5 Juta Orang di Barcelona Demo Lawan Teroris
Raja Felipe VI adalah penguasa Spanyol pertama yang ambil bagian dalam sebuah demonstrasi sejak monarki tersebut didirikan kembali pada tahun 1970-an.
Raja Felipe telah memerintah di Spanyol sejak 2014, saat ayahnya, Raja Juan Carlos I, turun tahta.
Kerajaan Spanyol dipulihkan setelah kematian diktator militer Francisco Franco pada 1975 seperti dilansir dari BBC, Minggu (27/8/2017).
Petugas medis dan penjaga toko yang membantu korban saat penyerangan di Las Ramblas juga mendapat penghargaan tersendiri. Prosesi tersebut berangkat di belakang spanduk yang membawa slogan "Saya tidak takut". Spanduk lain mengecam Islamofobia.
Selama berbaris, raja dan perdana menteri berjalan di depan jalan di depan ratusan bendera Catalan - lambang klaim independen wilayah otonom yang telah berjalan lama.
Beberapa pemrotes bersiul dan berteriak "keluar" pada raja. Catalonoa, di mana Barcelona adalah Ibu Kotanya, dijadwalkan mengadakan referendum kemerdekaan yang tidak diakui pada bulan Oktober.
Perdana Menteri Rajoy telah mendorong semua orang untuk berpartisipasi dalam menunjukkan bahwa Catalonia dan seluruh Spanyol bersatu melawan teror.
Serangan 17 Agustus dimana sebuah van dengan sengaja menabrak para pejalan kaki di boulevard Las Ramblas diklaim oleh ISIS.
Sopir van kemudian menikam dan membunuh seorang pria saat membajak kendaraannya. Beberapa jam kemudian, sebuah serangan mobil di dekat Cambrils membunuh seorang wanita.
Sebuah sel teror terdiri dari 12 orang telah disalahkan atas serangan tersebut. Delapan orang tewas, sementara empat lainnya muncul di pengadilan di Madrid.
Baca Juga: Teriak 'Saya Tak Takut', 0,5 Juta Orang di Barcelona Demo Lawan Teroris
Raja Felipe VI adalah penguasa Spanyol pertama yang ambil bagian dalam sebuah demonstrasi sejak monarki tersebut didirikan kembali pada tahun 1970-an.
Raja Felipe telah memerintah di Spanyol sejak 2014, saat ayahnya, Raja Juan Carlos I, turun tahta.
Kerajaan Spanyol dipulihkan setelah kematian diktator militer Francisco Franco pada 1975 seperti dilansir dari BBC, Minggu (27/8/2017).
Petugas medis dan penjaga toko yang membantu korban saat penyerangan di Las Ramblas juga mendapat penghargaan tersendiri. Prosesi tersebut berangkat di belakang spanduk yang membawa slogan "Saya tidak takut". Spanduk lain mengecam Islamofobia.
Selama berbaris, raja dan perdana menteri berjalan di depan jalan di depan ratusan bendera Catalan - lambang klaim independen wilayah otonom yang telah berjalan lama.
Beberapa pemrotes bersiul dan berteriak "keluar" pada raja. Catalonoa, di mana Barcelona adalah Ibu Kotanya, dijadwalkan mengadakan referendum kemerdekaan yang tidak diakui pada bulan Oktober.
Perdana Menteri Rajoy telah mendorong semua orang untuk berpartisipasi dalam menunjukkan bahwa Catalonia dan seluruh Spanyol bersatu melawan teror.
Serangan 17 Agustus dimana sebuah van dengan sengaja menabrak para pejalan kaki di boulevard Las Ramblas diklaim oleh ISIS.
Sopir van kemudian menikam dan membunuh seorang pria saat membajak kendaraannya. Beberapa jam kemudian, sebuah serangan mobil di dekat Cambrils membunuh seorang wanita.
Sebuah sel teror terdiri dari 12 orang telah disalahkan atas serangan tersebut. Delapan orang tewas, sementara empat lainnya muncul di pengadilan di Madrid.
(ian)