39 Tewas Tenggelam dalam Kecelakaan Feri di Brazil
A
A
A
BRASILIA - Dua kecelakaan fatal kapal feri terjadi di Brasil . Sedikitnya 39 orang tewas dan operasi penyelamatan terus berlanjut.
"Kami sangat menyesalkan hilangnya puluhan nyawa dalam kecelakaan kapal di Para dan Bahia, dua negara bagian di utara negara tersebut," cuit Presiden Brazil Michel Temer di akun Twitternya seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (25/8/2017).
Peristiwa maritim terakhir terjadi di dekat Salvador, ibukota negara bagian timur Brasil, Bahia. Sebuah kapal membawa 116 penumpang dan empat awak kapal terbalik sesaat setelah berangkatan.
Sebanyak 18 orang tenggelam, dan 89 lainnya diselamatkan pada sore hari, kata Sekertariat Kesehatan Bahia. Korban tewas telah direvisi menjadi 18 dari laporan awal 22 saat operasi penyelamatan terus berlanjut.
"Beberapa penumpang berenang ke pantai dan yang lainnya dijemput," kata angkatan laut Brazil.
Tiga tim penyelamat dikirim ke lokasi tersebut sebelum petugas pemadam kebakaran setempat bergabung dalam operasi tersebut.
"Lebih dari 30 orang dirawat karena luka-luka," kata departemen kesehatan negara bagian Bahia dalam sebuah pernyataan.
Negara telah menyatakan tiga hari berkabung menyusul tragedi tersebut.
"Saya secara pribadi mengikuti operasi yang sulit ini dari tahap awal dan semua tindakan telah dilakukan segera," kata Gubernur Bahia Rui Costa.
Kecelakaan itu terjadi dua hari setelah kapal wisata tenggelam di Sungai Xingu di negara bagian utara, Para, Selasa malam. Setidaknya 21 orang tewas dalam kejadian tersebut.
"Dua puluh tiga orang diselamatkan dan lima lainnya masih belum diketahui," kata Sekretariat Jenderal Keamanan Negara terkait insiden di Para.
Kapten kapal tersebut mengatakan hanya 49 orang yang berada di dalam kapal saat tenggelam, meski laporan awal mengatakan pihaknya membawa sebanyak 70 penumpang.
Penyebab tenggelamnya kapal masih belum diketahui.
Korban selamat mengatakan saat itu sedang hujan dan badai menimpa kapal tersebut. Personil militer masih melakukan upaya penyelamatan di lokasi.
Kapal yang terbalik tersebut tidak mendapatkan izin untuk mengangkut penumpang, kata pihak berwenang.
Kecelakaan sering terjadi karena banyak kapal kelebihan beban dengan penumpang di sungai di lembah Amazon. Sarana transportasi yang paling umum di wilayah ini bergantung pada jalur air.
Pada 2 Agustus, sebuah kapal kontainer dan beberapa rakit bertabrakan di sungai Amazon. Sembilan orang tercatat hilang.
"Kami sangat menyesalkan hilangnya puluhan nyawa dalam kecelakaan kapal di Para dan Bahia, dua negara bagian di utara negara tersebut," cuit Presiden Brazil Michel Temer di akun Twitternya seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (25/8/2017).
Peristiwa maritim terakhir terjadi di dekat Salvador, ibukota negara bagian timur Brasil, Bahia. Sebuah kapal membawa 116 penumpang dan empat awak kapal terbalik sesaat setelah berangkatan.
Sebanyak 18 orang tenggelam, dan 89 lainnya diselamatkan pada sore hari, kata Sekertariat Kesehatan Bahia. Korban tewas telah direvisi menjadi 18 dari laporan awal 22 saat operasi penyelamatan terus berlanjut.
"Beberapa penumpang berenang ke pantai dan yang lainnya dijemput," kata angkatan laut Brazil.
Tiga tim penyelamat dikirim ke lokasi tersebut sebelum petugas pemadam kebakaran setempat bergabung dalam operasi tersebut.
"Lebih dari 30 orang dirawat karena luka-luka," kata departemen kesehatan negara bagian Bahia dalam sebuah pernyataan.
Negara telah menyatakan tiga hari berkabung menyusul tragedi tersebut.
"Saya secara pribadi mengikuti operasi yang sulit ini dari tahap awal dan semua tindakan telah dilakukan segera," kata Gubernur Bahia Rui Costa.
Kecelakaan itu terjadi dua hari setelah kapal wisata tenggelam di Sungai Xingu di negara bagian utara, Para, Selasa malam. Setidaknya 21 orang tewas dalam kejadian tersebut.
"Dua puluh tiga orang diselamatkan dan lima lainnya masih belum diketahui," kata Sekretariat Jenderal Keamanan Negara terkait insiden di Para.
Kapten kapal tersebut mengatakan hanya 49 orang yang berada di dalam kapal saat tenggelam, meski laporan awal mengatakan pihaknya membawa sebanyak 70 penumpang.
Penyebab tenggelamnya kapal masih belum diketahui.
Korban selamat mengatakan saat itu sedang hujan dan badai menimpa kapal tersebut. Personil militer masih melakukan upaya penyelamatan di lokasi.
Kapal yang terbalik tersebut tidak mendapatkan izin untuk mengangkut penumpang, kata pihak berwenang.
Kecelakaan sering terjadi karena banyak kapal kelebihan beban dengan penumpang di sungai di lembah Amazon. Sarana transportasi yang paling umum di wilayah ini bergantung pada jalur air.
Pada 2 Agustus, sebuah kapal kontainer dan beberapa rakit bertabrakan di sungai Amazon. Sembilan orang tercatat hilang.
(ian)