Tentara AS yang Membelot ke Korut Meninggal
A
A
A
SEOUL - Tentara Amerika Serikat (AS) yang terakhir kali diketahui tinggal di Korea Utara (Korut), James Dresnok, meninggal dunia. Dresnok meninggal akhir tahun lalu pada usia 74 tahun karena penyakit stroke.
Kematian Dresnok ini dikonfirmasi oleh putranya sebuah wawancara dengan media lokal. Anak-anak Dresnok mengatakan bahwa mendiang ayahnya tetap setia kepada Korut sampai akhir hayatnya.
Desas-desus kematian Dresnok telah muncul pada awal tahun ini dan video terbaru yang muncul saat ini konfirmasi atas kematiannya. Video itu menampilkan anak-anaknya, Ted dan James Jr, mengenakan seragam militer dan berbicara dengan bahasa Korea yang fasih.
"Keluarga kami terkejut karena ayah saya meninggal secara tidak terduga. Ayah saya mengakhiri hari-harinya tanpa penyesalan", kata James Jr seperti dilansir dari BBC, Selasa (22/6/2017).
Ted, yang merupakan anak tertua, mengatakan bahwa ayahnya hanya menerima cinta dan perhatian Partai Komunis sampai dia meninggal.
"Satu hal yang diminta ayah kami untuk dilakukan adalah menjadi pekerja setia yang memberikan pelayanan setia kepada pemimpin terkasih Kim Jong-un dan untuk membesarkan anak-anak kami sehingga mereka akan mengikuti dan mencerahkan jalan itu," katanya.
Wawancara tersebut dipublikasikan secara online oleh kantor berita televisi Korut Uriminzokkiri Jumat lalu. Ini adalah kedua kalinya kedua anak laki-laki itu muncul di saluran televisi tersebut. Pada bulan Mei 2016 lalu mereka terlihat memuji Korut dalam video lain.
Kedua pria tersebut mengatakan dalam video jika mereka anggota militer Korut, serta sudah menikah dan mempunyai anak-anak.
Dresnok adalah satu dari empat tentara AS yang membelot ke Korut pada tahun 1960-an, dan menghabiskan lebih dari 50 tahun tinggal di negara komunis yang tertutup itu. Dia menghadapi perceraian dan pengadilan pada saat pembelotannya.
Video ini dirilis tepat sebelum AS dan Korea Selatan (Korsel) memulai latihan militer yang secara rutin membuat mara Korut. Video ini muncul setelah beberapa minggu perang retorika provokatif antara AS dan Pyongyang.
Kematian Dresnok ini dikonfirmasi oleh putranya sebuah wawancara dengan media lokal. Anak-anak Dresnok mengatakan bahwa mendiang ayahnya tetap setia kepada Korut sampai akhir hayatnya.
Desas-desus kematian Dresnok telah muncul pada awal tahun ini dan video terbaru yang muncul saat ini konfirmasi atas kematiannya. Video itu menampilkan anak-anaknya, Ted dan James Jr, mengenakan seragam militer dan berbicara dengan bahasa Korea yang fasih.
"Keluarga kami terkejut karena ayah saya meninggal secara tidak terduga. Ayah saya mengakhiri hari-harinya tanpa penyesalan", kata James Jr seperti dilansir dari BBC, Selasa (22/6/2017).
Ted, yang merupakan anak tertua, mengatakan bahwa ayahnya hanya menerima cinta dan perhatian Partai Komunis sampai dia meninggal.
"Satu hal yang diminta ayah kami untuk dilakukan adalah menjadi pekerja setia yang memberikan pelayanan setia kepada pemimpin terkasih Kim Jong-un dan untuk membesarkan anak-anak kami sehingga mereka akan mengikuti dan mencerahkan jalan itu," katanya.
Wawancara tersebut dipublikasikan secara online oleh kantor berita televisi Korut Uriminzokkiri Jumat lalu. Ini adalah kedua kalinya kedua anak laki-laki itu muncul di saluran televisi tersebut. Pada bulan Mei 2016 lalu mereka terlihat memuji Korut dalam video lain.
Kedua pria tersebut mengatakan dalam video jika mereka anggota militer Korut, serta sudah menikah dan mempunyai anak-anak.
Dresnok adalah satu dari empat tentara AS yang membelot ke Korut pada tahun 1960-an, dan menghabiskan lebih dari 50 tahun tinggal di negara komunis yang tertutup itu. Dia menghadapi perceraian dan pengadilan pada saat pembelotannya.
Video ini dirilis tepat sebelum AS dan Korea Selatan (Korsel) memulai latihan militer yang secara rutin membuat mara Korut. Video ini muncul setelah beberapa minggu perang retorika provokatif antara AS dan Pyongyang.
(ian)