Berjargon 'Tempur Malam Ini', Jet Tempur AS Dekati Perbatasan Korut
A
A
A
SEOUL - Pesawat-pesawat jet tempur F-16 Amerika Serikat (AS) menjalankan misi penerbangan di dekat perbatasan Korea Utara (Korut) selama pekan ini. Dalam misinya, pilot Washington selalu menyuarakan jargon “fight tonight” (tempur malam ini).
Pilot tempur Pentagon itu bagian dari lebih dari 28.000 pasukan AS yang ditempatkan di Korea Selatan. Jargon “tempur malam mini” merupakan penekanan kesiapan mereka untuk melawan ancaman Korea Utara kapan saja.
Kepala koresponden global ABC News, Martha Raddatz, yang mendampingi kru jet tempur F-16 saat menjalankan misi penerbangan di dekat perbatasan Korut menggambarkan betapa seriusnya pasukan AS mengambil jargon tersebut.
Raddatz berpartisipasi dalam operasi pelatihan dengan Skuadron Tempur Ke-36, bagian dari Wing Fighter Ke-51, yang mensimulasikan sebuah operasi ketika Korea Utara melakukan invasi ke Korea Selatan.
Kru-kru jet tempur F-16 berlatih memberikan kekuatan cadangan ke pasukan darat. Para pilot itu melakukan serangan palsu terhadap pertahanan udara dan tank musuh dari ruang udara terbatas yang dikenal sebagai “P-518”. Ruang udara untuk latihan tempur ini berjarak hanya 10 mil dari perbatasan Korut.
Tida ada bom yang dijatuhkan saat simulasi di mana unit Angkatan Darat yang berada di darat melakukan seruan serangan udara palsu.
Menurut pasukan AS di Korea Selatan, tujuan dari pembatasan ruang udara untuk simulasi itu adalah mencegah “overflight” dan mengendalikan operasi penerbangan pesawat tempur mereka.
”Pasti aneh, kita tidak benar-benar berada dalam zona perang, tapi ini bisa terjadi kapan saja,” kata Raddatz kepada pilot bernama Daniels yang memiliki kode panggilan “True” saat menjalankan misi penerbangan, yang dilansir Sabtu (19/8/2017).
”Saya akan memberitahu Anda, ini pasti memberi Anda tujuan nyata untuk terbangun di pagi hari,” jawab Daniels.”Dan itulah misi kami di sini, siap untuk bertempur sebentar lagi.”
Skuadron Tempur Ke-36 menerbangkan sekitar 170 serangan atau misi penerbangan dari Pangkalan Udara Osan di Korea Selatan setiap minggu.
Ribuan pasukan AS akan memulai latihan perang gabungan tahunan dengan pasukan Korea Selatan mulai 21 hingga 31 Agustus 2017. Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korut membenci latihan perang itu karena dianggap sebagai simulasi untuk menyerang Pyongyang.
Pilot tempur Pentagon itu bagian dari lebih dari 28.000 pasukan AS yang ditempatkan di Korea Selatan. Jargon “tempur malam mini” merupakan penekanan kesiapan mereka untuk melawan ancaman Korea Utara kapan saja.
Kepala koresponden global ABC News, Martha Raddatz, yang mendampingi kru jet tempur F-16 saat menjalankan misi penerbangan di dekat perbatasan Korut menggambarkan betapa seriusnya pasukan AS mengambil jargon tersebut.
Raddatz berpartisipasi dalam operasi pelatihan dengan Skuadron Tempur Ke-36, bagian dari Wing Fighter Ke-51, yang mensimulasikan sebuah operasi ketika Korea Utara melakukan invasi ke Korea Selatan.
Kru-kru jet tempur F-16 berlatih memberikan kekuatan cadangan ke pasukan darat. Para pilot itu melakukan serangan palsu terhadap pertahanan udara dan tank musuh dari ruang udara terbatas yang dikenal sebagai “P-518”. Ruang udara untuk latihan tempur ini berjarak hanya 10 mil dari perbatasan Korut.
Tida ada bom yang dijatuhkan saat simulasi di mana unit Angkatan Darat yang berada di darat melakukan seruan serangan udara palsu.
Menurut pasukan AS di Korea Selatan, tujuan dari pembatasan ruang udara untuk simulasi itu adalah mencegah “overflight” dan mengendalikan operasi penerbangan pesawat tempur mereka.
”Pasti aneh, kita tidak benar-benar berada dalam zona perang, tapi ini bisa terjadi kapan saja,” kata Raddatz kepada pilot bernama Daniels yang memiliki kode panggilan “True” saat menjalankan misi penerbangan, yang dilansir Sabtu (19/8/2017).
”Saya akan memberitahu Anda, ini pasti memberi Anda tujuan nyata untuk terbangun di pagi hari,” jawab Daniels.”Dan itulah misi kami di sini, siap untuk bertempur sebentar lagi.”
Skuadron Tempur Ke-36 menerbangkan sekitar 170 serangan atau misi penerbangan dari Pangkalan Udara Osan di Korea Selatan setiap minggu.
Ribuan pasukan AS akan memulai latihan perang gabungan tahunan dengan pasukan Korea Selatan mulai 21 hingga 31 Agustus 2017. Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korut membenci latihan perang itu karena dianggap sebagai simulasi untuk menyerang Pyongyang.
(mas)