Acuhkan Ancaman Korut, AS-Korsel Tetap Gelar Latihan Militer
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) akan memulai latihan gabungan yang disebut Ulchi Freedom Guardian (UFG) pada 21 Agustus sampai 31 Agustus. Pentagon mengatakan hal itu dikarenakan ketegangan telah meningkat terkait program rudal dan senjata nuklir Korea Utara (Korut).
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa sekitar 17.500 anggota militer AS akan bergabung dalam latihan tersebut di samping tentara dari Australia, Kanada, Kolombia, Denmark, Selandia Baru, Belanda dan Inggris.
"UFG adalah simulasi latihan defensif komputer yang dirancang untuk meningkatkan kesiapan, melindungi wilayah dan menjaga stabilitas di semenanjung Korea," bunyi pernyataan tersebut seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (19/8/2017).
Sebelumnya, Korut telah mengeluarkan peringatan yang ditujukan kepada AS dan Korsel terkait latihan militer bersama ini. Korut menyatakan latihan militer kedua negara sekutu tersebut akan memicu malapetaka di Semenanjung Korea.
"Latihan militer, yang dijadwalkan berlangsung pada hari Senin, akan mendorong situasi di Semenanjung Korea ke dalam malapetaka", Kantor Berita Pusat Korea Utara KCNA.
Korut selama ini memandang bahwa latihan tersebut adalah praktik yang dijalankan untuk perang nuklir melawannya. Terlebih saat ini bahaya sebuah konfrontasi nuklir AS-Korut telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah tes rudal balistik pertama Pyongyang di klaim berhasil mencapai Amerika.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa sekitar 17.500 anggota militer AS akan bergabung dalam latihan tersebut di samping tentara dari Australia, Kanada, Kolombia, Denmark, Selandia Baru, Belanda dan Inggris.
"UFG adalah simulasi latihan defensif komputer yang dirancang untuk meningkatkan kesiapan, melindungi wilayah dan menjaga stabilitas di semenanjung Korea," bunyi pernyataan tersebut seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (19/8/2017).
Sebelumnya, Korut telah mengeluarkan peringatan yang ditujukan kepada AS dan Korsel terkait latihan militer bersama ini. Korut menyatakan latihan militer kedua negara sekutu tersebut akan memicu malapetaka di Semenanjung Korea.
"Latihan militer, yang dijadwalkan berlangsung pada hari Senin, akan mendorong situasi di Semenanjung Korea ke dalam malapetaka", Kantor Berita Pusat Korea Utara KCNA.
Korut selama ini memandang bahwa latihan tersebut adalah praktik yang dijalankan untuk perang nuklir melawannya. Terlebih saat ini bahaya sebuah konfrontasi nuklir AS-Korut telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah tes rudal balistik pertama Pyongyang di klaim berhasil mencapai Amerika.
(ian)