AS Desak Negara Amerika Latin Putus Hubungan dengan Korut
A
A
A
SANTIAGO - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence mendesak negara-negara Amerika Latin untuk memutuskan hubungan dengan Korea Utara (Korut), dalam upaya menekan Korut untuk meninggalkan program nuklir dan misilnya.
Pence, yang sedang dalam tur lima hari di kawasan tersebut, mengatakan bahwa dia berharap Brazil, Meksiko, Peru, dan Cile akan menghancurkan semua hubungan komersial dan diplomatik dengan Pyongyang.
"AS sangat mementingkan isolasi diplomatik Kim (Jong-un) yang sedang berlangsung," katanya di Santiago, Chile, dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Presiden Michelle Bachelet, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (17/8).
Pence menambahkan, jika negara-negara Amerika Latin memutuskan semua hubungan dengan Korut, Pyongyang akan mengerti "ada biaya" untuk menentang masyarakat internasional.
Presiden Donald Trump minggu lalu memperingatkan Jong-un akan benar-benar menyesali jika dia terus mengancam AS, dan sekutu-sekutunya. Trump menambahkan Jong-un akan menghadapi "api dan kemarahan".
Jong-un menanggapi dengan mengatakan dia akan menembakkan rudal ke pulau Guam di Pasifik, wilayah AS. Namun kemudian mengatakan dia menunda langkah tersebut saat dia menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan Washington selanjutnya.
Pence, yang sedang dalam tur lima hari di kawasan tersebut, mengatakan bahwa dia berharap Brazil, Meksiko, Peru, dan Cile akan menghancurkan semua hubungan komersial dan diplomatik dengan Pyongyang.
"AS sangat mementingkan isolasi diplomatik Kim (Jong-un) yang sedang berlangsung," katanya di Santiago, Chile, dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Presiden Michelle Bachelet, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (17/8).
Pence menambahkan, jika negara-negara Amerika Latin memutuskan semua hubungan dengan Korut, Pyongyang akan mengerti "ada biaya" untuk menentang masyarakat internasional.
Presiden Donald Trump minggu lalu memperingatkan Jong-un akan benar-benar menyesali jika dia terus mengancam AS, dan sekutu-sekutunya. Trump menambahkan Jong-un akan menghadapi "api dan kemarahan".
Jong-un menanggapi dengan mengatakan dia akan menembakkan rudal ke pulau Guam di Pasifik, wilayah AS. Namun kemudian mengatakan dia menunda langkah tersebut saat dia menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan Washington selanjutnya.
(esn)