Korut: Jika AS Tak Ingin Azab Tragis, Bicara yang Baik
A
A
A
PYONGYANG - Perang kata-kata antara Amerika Serikat (AS) dengan Korea Utara (Korut) terus berlanjut. Kali ini, Pyongyang memperingatkan pemerintah Donald Trump agar bicara dan bertindak yang baik atau Washington mengalami azab tragis.
”Jika pemerintah Trump tidak menginginkan dinasti Amerika menjemput azab tragisnya di masa jabatannya, mereka sebaiknya berbicara dan bertindak dengan baik,” kata pemerintah Korut dalam sebuah pernyataan yang disiarkan media pemerintah pada hari Sabtu.
Pemerintah Kim Jong-un yang berkuasa di Pyongyang “menggaris bawahi” ucapan-ucapan Trump yang berbahaya.
“Akhir-akhir ini, presiden dan sekutu lainnya dari AS menangisi 'opsi militer' terhadap DPRK, dengan alasan bahwa mereka 'tidak akan mengesampingkan perang'. Sementara itu, mereka mengenalkan aset nuklir strategis yang besar ke semenanjung Korea, menertawakan latihan perang nuklir yang sembrono dan membuat situasi regional sangat tegang,” lanjut pernyataan pemerintah Pyongyang, seperti dikutip dari ABC News, Minggu (13/8/2017).
”AS telah melakukan berbagai kesalahan pada DPRK, menata dirinya sebagai satu-satunya negara adidaya di mata dunia,” papar Korut yang menggunakan nama resminya, Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK).
”Tapi sekarang (AS) menemukan dirinya dalam dilema yang semakin memburuk, dilemparkan ke dalam genggaman kerusuhan keamanan ekstrem oleh DPRK. Ini adalah kejadian tragis dari perbuatannya sendiri.”
“Militer Korea Utara mampu memerangi perang yang diinginkan AS, sekarang siaga untuk meluncurkan bara ke daratannya, menunggu perintah serangan terakhir,” imbuh pernyataan rezim pemerintah Kim Jong-un.
Pernyataan itu sebagai balasan atas ancaman Trump terhadap Pyongyang yang disampaikan hari Jumat waktu AS. ”Kim Jong-un, dia tidak akan lolos dari apa yang dia lakukan,” kata Trump.
”Jika dia mengucapkan satu ancaman terbuka yang selama bertahun-tahun dia dan keluarganya perkenalkan, atau jika dia melakukan sesuatu terhadap Guam atau wilayah lain Amerika atau sekutu Amerika, dia benar-benar akan menyesalinya, dan dia akan menyesalinya dengan cepat,” ucap President Trump.
Presiden Amerika Serikat ini juga telah meyakinkan penduduk Guam, bahwa Washington menjamin keamanan mereka. ”Saya rasa mereka akan sangat aman,” katanya. ”Percayalah, mereka akan sangat aman. Dan jika terjadi sesuatu di Guam, akan ada masalah besar di Korea Utara.”
”Jika pemerintah Trump tidak menginginkan dinasti Amerika menjemput azab tragisnya di masa jabatannya, mereka sebaiknya berbicara dan bertindak dengan baik,” kata pemerintah Korut dalam sebuah pernyataan yang disiarkan media pemerintah pada hari Sabtu.
Pemerintah Kim Jong-un yang berkuasa di Pyongyang “menggaris bawahi” ucapan-ucapan Trump yang berbahaya.
“Akhir-akhir ini, presiden dan sekutu lainnya dari AS menangisi 'opsi militer' terhadap DPRK, dengan alasan bahwa mereka 'tidak akan mengesampingkan perang'. Sementara itu, mereka mengenalkan aset nuklir strategis yang besar ke semenanjung Korea, menertawakan latihan perang nuklir yang sembrono dan membuat situasi regional sangat tegang,” lanjut pernyataan pemerintah Pyongyang, seperti dikutip dari ABC News, Minggu (13/8/2017).
”AS telah melakukan berbagai kesalahan pada DPRK, menata dirinya sebagai satu-satunya negara adidaya di mata dunia,” papar Korut yang menggunakan nama resminya, Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK).
”Tapi sekarang (AS) menemukan dirinya dalam dilema yang semakin memburuk, dilemparkan ke dalam genggaman kerusuhan keamanan ekstrem oleh DPRK. Ini adalah kejadian tragis dari perbuatannya sendiri.”
“Militer Korea Utara mampu memerangi perang yang diinginkan AS, sekarang siaga untuk meluncurkan bara ke daratannya, menunggu perintah serangan terakhir,” imbuh pernyataan rezim pemerintah Kim Jong-un.
Pernyataan itu sebagai balasan atas ancaman Trump terhadap Pyongyang yang disampaikan hari Jumat waktu AS. ”Kim Jong-un, dia tidak akan lolos dari apa yang dia lakukan,” kata Trump.
”Jika dia mengucapkan satu ancaman terbuka yang selama bertahun-tahun dia dan keluarganya perkenalkan, atau jika dia melakukan sesuatu terhadap Guam atau wilayah lain Amerika atau sekutu Amerika, dia benar-benar akan menyesalinya, dan dia akan menyesalinya dengan cepat,” ucap President Trump.
Presiden Amerika Serikat ini juga telah meyakinkan penduduk Guam, bahwa Washington menjamin keamanan mereka. ”Saya rasa mereka akan sangat aman,” katanya. ”Percayalah, mereka akan sangat aman. Dan jika terjadi sesuatu di Guam, akan ada masalah besar di Korea Utara.”
(mas)