Diancam Korut, Guam Terbitkan Panduan Darurat Nuklir
A
A
A
WASHINGTON - Otoritas Guam menerbitkan panduan darurat untuk warganya guna mempersiapkan diri dari potensi serangan nuklir. Panduan diterbitkan setelah wilayah Amerika Serikat (AS) di Pasifik itu diancam akan diserang rudal Korea Utara (Korut) pada pertengahan Agustus ini.
Kantor berita negara Korut, KCNA, pada Kamis lalu merilis ancaman Tentara Rakyat Korea (KPA) yang bersiap menembakkan empat tudal jarak menengah ke Guam. Empat rudal itu disebut akan melintasi langit Jepang sebelum mendarat di sekitar wilayah yang jadi pangkalan militer AS tersebut.
Meski ancaman Korut terhadap Guam berupa serangan rudal jarak menengah, namun krisis antara Pyongyang dan Washington telah menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik nuklir dapat terjadi di wilayah tersebut.
Baca Juga: Mengintip Guam, Pion Perang AS Target Nuklir Kim Jong-un
Gubernur Guam Eddie Calvo sebelumnya telah meremehkan ancaman serangan rudal Korea Utara dengan mengklaim bahwa tidak ada ancaman yang meningkat. Namun, kini otoritas Guam menerbitkan panduan darurat bagi warganya agar bisa mengantisipasi kemungkinan adanya serangan nuklir.
Pedoman darurat ini mengingatkan momok konflik nuklir selama Perang Dingin di masa lalu. Pedoman tersebut mencakup apa yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah serangan nuklir.
”Jangan melihat lampu kilat atau bola api. Ini bisa membutakan Anda,” bunyi salah satu poin panduan tersebut, seperti dikutip Reuters, Sabtu (12/8/2017). ”Sampaikan perlindungan apa saja yang bisa ditawarkan."
”Lepaskan pakaian Anda agar bahan radioaktif tidak menyebar. Melepaskan lapisan luar dari pakaian bisa mengeluarkan hingga 90 persen bahan radioaktif,” lanjut poin pedoman tentang apa yang harus dilakukan jika terpapar radiasi nuklir.
Pedoman itu juga memuat saran untuk melengkapi pasokan pangan dan menyusun daftar struktur beton potensial di dekat rumah, tempat kerja dan sekolah untuk dijadikan tempat penampungan.
"Tempat penampungan tidak perlu dibangun secara khusus untuk melindungi dari kejatuhan,” sambung bunyi pedoman tersebut. ”Mereka bisa dilindungi ruang, asalkan dinding dan atapnya cukup tebal dan cukup padat (yaitu beton) untuk menyerap radiasi yang dilepaskan oleh partikel yang jatuh.”
Baca Juga: Horor Guam jika Dibom Nuklir Korut dan Pyongyang Dibom Nuklir AS
Lembar panduan itu juga menyarankan orang-orang untuk tidak menggosok atau menggaruk kulit. Para orang tua juga diminta untuk tidak jauh dari keluarganya.
”Tetaplah di tempat Anda berada, bahkan jika Anda terpisah dari keluarga Anda,” imbuh bunyi panduan itu. ”Dengarkan berita, jangan ke sekolah, sabar, tunggu instruksi untuk menjemput anak Anda.”
Menurut pihak Keamanan Dalam Negeri Guam yang dilansir Pacific Daily News, informasi pedoman darurat itu dikumpulkan dari website Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, www.ready.gov.
Guam adalah rumah bagi sekitar 163.000 orang dan tempat di mana pangkalan militer AS berdiri.
Kantor berita negara Korut, KCNA, pada Kamis lalu merilis ancaman Tentara Rakyat Korea (KPA) yang bersiap menembakkan empat tudal jarak menengah ke Guam. Empat rudal itu disebut akan melintasi langit Jepang sebelum mendarat di sekitar wilayah yang jadi pangkalan militer AS tersebut.
Meski ancaman Korut terhadap Guam berupa serangan rudal jarak menengah, namun krisis antara Pyongyang dan Washington telah menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik nuklir dapat terjadi di wilayah tersebut.
Baca Juga: Mengintip Guam, Pion Perang AS Target Nuklir Kim Jong-un
Gubernur Guam Eddie Calvo sebelumnya telah meremehkan ancaman serangan rudal Korea Utara dengan mengklaim bahwa tidak ada ancaman yang meningkat. Namun, kini otoritas Guam menerbitkan panduan darurat bagi warganya agar bisa mengantisipasi kemungkinan adanya serangan nuklir.
Pedoman darurat ini mengingatkan momok konflik nuklir selama Perang Dingin di masa lalu. Pedoman tersebut mencakup apa yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah serangan nuklir.
”Jangan melihat lampu kilat atau bola api. Ini bisa membutakan Anda,” bunyi salah satu poin panduan tersebut, seperti dikutip Reuters, Sabtu (12/8/2017). ”Sampaikan perlindungan apa saja yang bisa ditawarkan."
”Lepaskan pakaian Anda agar bahan radioaktif tidak menyebar. Melepaskan lapisan luar dari pakaian bisa mengeluarkan hingga 90 persen bahan radioaktif,” lanjut poin pedoman tentang apa yang harus dilakukan jika terpapar radiasi nuklir.
Pedoman itu juga memuat saran untuk melengkapi pasokan pangan dan menyusun daftar struktur beton potensial di dekat rumah, tempat kerja dan sekolah untuk dijadikan tempat penampungan.
"Tempat penampungan tidak perlu dibangun secara khusus untuk melindungi dari kejatuhan,” sambung bunyi pedoman tersebut. ”Mereka bisa dilindungi ruang, asalkan dinding dan atapnya cukup tebal dan cukup padat (yaitu beton) untuk menyerap radiasi yang dilepaskan oleh partikel yang jatuh.”
Baca Juga: Horor Guam jika Dibom Nuklir Korut dan Pyongyang Dibom Nuklir AS
Lembar panduan itu juga menyarankan orang-orang untuk tidak menggosok atau menggaruk kulit. Para orang tua juga diminta untuk tidak jauh dari keluarganya.
”Tetaplah di tempat Anda berada, bahkan jika Anda terpisah dari keluarga Anda,” imbuh bunyi panduan itu. ”Dengarkan berita, jangan ke sekolah, sabar, tunggu instruksi untuk menjemput anak Anda.”
Menurut pihak Keamanan Dalam Negeri Guam yang dilansir Pacific Daily News, informasi pedoman darurat itu dikumpulkan dari website Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, www.ready.gov.
Guam adalah rumah bagi sekitar 163.000 orang dan tempat di mana pangkalan militer AS berdiri.
(mas)