China kepada Trump: Jangan Tusuk Kami dari Belakang

Rabu, 02 Agustus 2017 - 23:08 WIB
China kepada Trump:...
China kepada Trump: Jangan Tusuk Kami dari Belakang
A A A
BEIJING - China menyerang balik Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, di mana seorang pejabat tinggi Beijing menyalahkan Washington dan Pyongyang karena meningkatkan ketegangan. Sementara media pemerintah China memperingatkan AS untuk tidak menusuk dari belakang.

Trump dalam dua cuitannya pada akhir pekan lalu mengungkapkan kekecewaannya kepada China. Ia pun mengatakan tidak akan lagi membiarkan China tidak melakukan apapun terhadap Korea Utara (Korut).

Baca Juga: Korut Uji Rudal, Trump Umbar Kekesalan Terhadap China

Trump telah lama percaya bahwa China memegang kunci untuk memaksa Korut menyerahkan program senjata nuklirnya, mengingat bahwa Beijing adalah satu-satunya pendukung diplomatik Pyongyang dan mitra dagang utama.

"Tidak peduli seberapa kuatnya China, usaha China tidak akan menghasilkan hasil yang praktis karena bergantung pada dua pihak utama," kata duta besar China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Liu Jieyi.

"Mereka (AS dan Korut) memegang tanggung jawab utama untuk menjaga agar segala sesuatu tetap bergerak, untuk mulai bergerak ke arah yang benar, bukan di China," katanya dalam sebuah konferensi pers di akhir masa jabatan presiden Dewan Keamanan China seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (2/8/2017).

Komentar Trump terjadi setelah Korut menguji rudal balistik antarbenua yang bertentangan dengan sanksi PBB pada hari Jumat lalu.

Nikki Haley, duta besar Washington untuk PBB, mengatakan pada hari Minggu bahwa AS berbicara tentang Korut dan sudah saatnya China bertindak.

Sementara itu, Rex Tillerson, Sekretaris Negara AS mengatakan: "China dan Rusia memiliki tanggung jawab yang unik dan khusus atas ancaman terhadap stabilitas regional dan global."

Kantor berita resmi China, Xinhua, juga masuk ke dalam barisan yang mengecam dengan menafsirkan Presiden AS telah menusuk China dari belakang dengan cuitannya di Twitter.

"Trump adalah karakter, dan dia suka tweeting. Tapi respons emosional tidak bisa menjadi kebijakan penuntun untuk menyelesaikan masalah nuklir di semenanjung Korea," tulis media tersebut.

"Untuk menyelesaikan masalah nuklir di Semenanjung Korea, pihak-pihak terkait harus menggunakan tindakan praktis dan menunjukkan ketulusan, menghentikan tanggung jawab yang tidak sadar, dan terutama jangan sampai menusuk China di belakang," tukas media itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0910 seconds (0.1#10.140)