Presiden Bolivia Sebut AS Ancaman bagi Dunia Internsional
A
A
A
SUCRE - Presiden Bolivia Evo Morales menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai ancaman terhadap dunia internasional. Dia juga melemparkan kecaman atas keputusan AS menjatuhkan sanksi tambahan kepada Rusia.
"Amerika lagi-lagi berusaha menjatuhkan sanksi sepihak terhadap Rusia. Mereka bertentangan dengan hukum internasional. Bolivia menolaknya," kata Morales dalam sebuah pernyataan di akun twitternya.
"Dengan jenis sanksi ini, AS dapat digambarkan sebagai ancaman terhadap multilateralisme, hukum internasional dan juga PBB," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Senin (31/7).
Terkait dengan sanksi baru AS terhadap Rusia, bukan hanya Bolivia yang mengecam dan menolak penjatuhan sanksi tersebut. Sejumlah negara sekutu AS juga turut menolak sanksi tersebut.
Salah satu negara yang dengan tegas menolak sanksi itu adalah Jerman. Pemerintah Jerman khawatir sanksi itu akan berimbas pada Uni Eropa (UE). Perusahaan-perusahaan Eropa yang bekerja dengan Rusia dalam berbagai inisiatif energi, seperti pipa Nordstream II, ditakutkan akan menjadi target dari sanksi tersebut.
"Kami tetap pada pendirian tidak akan menerima aplikasi ekstrateritorial dari sanksi AS ini terhadap perusahaan-perusahaan Eropa," kata Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel.
"Amerika lagi-lagi berusaha menjatuhkan sanksi sepihak terhadap Rusia. Mereka bertentangan dengan hukum internasional. Bolivia menolaknya," kata Morales dalam sebuah pernyataan di akun twitternya.
"Dengan jenis sanksi ini, AS dapat digambarkan sebagai ancaman terhadap multilateralisme, hukum internasional dan juga PBB," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Senin (31/7).
Terkait dengan sanksi baru AS terhadap Rusia, bukan hanya Bolivia yang mengecam dan menolak penjatuhan sanksi tersebut. Sejumlah negara sekutu AS juga turut menolak sanksi tersebut.
Salah satu negara yang dengan tegas menolak sanksi itu adalah Jerman. Pemerintah Jerman khawatir sanksi itu akan berimbas pada Uni Eropa (UE). Perusahaan-perusahaan Eropa yang bekerja dengan Rusia dalam berbagai inisiatif energi, seperti pipa Nordstream II, ditakutkan akan menjadi target dari sanksi tersebut.
"Kami tetap pada pendirian tidak akan menerima aplikasi ekstrateritorial dari sanksi AS ini terhadap perusahaan-perusahaan Eropa," kata Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel.
(esn)