AS Puji Langkah Israel Pindahkan Detektor Logam dari Al-Aqsa
A
A
A
WASHINGTON - Gedung Putih menyambut baik keputusan Israel untuk memindahkan detektor logam dari kompleks Masjid al-Aqsa. Gedung Putih mengatakan, negara Yahudi itu telah mengurangi ketegangan dengan memindahkan detektor logam itu.
"Israel telah memindahkan magnetometer dan kamera yang baru dipasang, meskipun adanya kebutuhan untuk meningkatkan keamanan di Temple Mount/Haram al-Sharif setelah pembunuhan dua petugas polisi Israel di lokasi tersebut pada 14 Juli," kata juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders.
"Amerika memuji upaya Israel untuk menjaga keamanan sambil mengurangi ketegangan di wilayah tersebut," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (26/7).
Sementara itu, berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Gedung Putih, para warga Palestina jemaah Masjid Al-Aqsa menyebut Israel masih menempatkan CCTV di wilayah tersebut. Oleh karena itu, para jamaah bersumpah untuk melanjutkan konfrontasi dengan pasukan keamanan Israel hingga CCTV turut dicabut.
Mereka masih memboikot Masjid Al-Aqsa karena tuntutan tak sepenuhnya dipenuhi Israel. Mereka menuntut kondisi kompleks masjid suci itu dikembalikan seperti sedia kala tanpa detektor logam dan CCTV.
Dua alat itu dipasang pasukan Israel ketika mereka menutup masjid suci setelah serangan tiga pria bersenjata menewaskan dua polisi Israel pada 14 Juli lalu. Israel telah membuka masjid itu dua hari setelah ditutup dan sempat menolak melepas detektor logam dan CCTV.
Atas rekomendasi badan keamanan Israel, pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setuju melepas detektor logam, kemarin. Namun, CCTV masih dipertahankan.
"Israel telah memindahkan magnetometer dan kamera yang baru dipasang, meskipun adanya kebutuhan untuk meningkatkan keamanan di Temple Mount/Haram al-Sharif setelah pembunuhan dua petugas polisi Israel di lokasi tersebut pada 14 Juli," kata juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders.
"Amerika memuji upaya Israel untuk menjaga keamanan sambil mengurangi ketegangan di wilayah tersebut," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (26/7).
Sementara itu, berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Gedung Putih, para warga Palestina jemaah Masjid Al-Aqsa menyebut Israel masih menempatkan CCTV di wilayah tersebut. Oleh karena itu, para jamaah bersumpah untuk melanjutkan konfrontasi dengan pasukan keamanan Israel hingga CCTV turut dicabut.
Mereka masih memboikot Masjid Al-Aqsa karena tuntutan tak sepenuhnya dipenuhi Israel. Mereka menuntut kondisi kompleks masjid suci itu dikembalikan seperti sedia kala tanpa detektor logam dan CCTV.
Dua alat itu dipasang pasukan Israel ketika mereka menutup masjid suci setelah serangan tiga pria bersenjata menewaskan dua polisi Israel pada 14 Juli lalu. Israel telah membuka masjid itu dua hari setelah ditutup dan sempat menolak melepas detektor logam dan CCTV.
Atas rekomendasi badan keamanan Israel, pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setuju melepas detektor logam, kemarin. Namun, CCTV masih dipertahankan.
(esn)