Klaim Kemenangan Atas ISIS, Wapres Irak Kecam AS

Minggu, 23 Juli 2017 - 01:35 WIB
Klaim Kemenangan Atas ISIS, Wapres Irak Kecam AS
Klaim Kemenangan Atas ISIS, Wapres Irak Kecam AS
A A A
BAGHDAD - Keberhasilan merebut Mosul adalah pencapaian rakyat Irak, sementara Amerika Serikat (AS) berusaha untuk membajaknya dan mengklaim bahwa merekalah yang memimpin peperangan itu. Kecaman itu datang dari Wakil Presiden Irak Nouri Maliki.

"Ya, mereka mendukung kami dengan serangan udara, tapi kredit utama diberikan kepada tentara Irak, milisi rakyat, angkatan udara Irak," kata Maliki seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (23/7/2017).

Dia menambahkan bahwa dia menyesalkan dan menyangkal pernyataan individu asal AS yang mengklaim kemenangan di Mosul adalah prestasi mereka. "Kenyataannya, ini adalah kemenangan tentara Irak," kata Maliki, mengungkapkan bahwa kemenangan tersebut ditebus dengan ongkos yang besar dengan sekitar 20 ribu tentara Irak dan petugas polisi terbunuh atau terluka.

"Militer Irak melakukan segala kemungkinan untuk tidak menghancurkan kota lebih dari yang diperlukan dalam situasi perang," katanya, seraya menambahkan, bahwa pertempuran untuk Mosul berlangsung selama sembilan bulan.

"Kita bisa mengepung kota, tapi kemudian penduduknya akan menderita kelaparan," imbuhnya.

Menurut Maliki ada sekitar 5.000 teroris di Irak, dengan 2.000 dan 3.000 di antaranya telah terbunuh. Sementara yang lainnya masih bersembunyi atau melarikan diri dengan para pengungsi.

"Kemenangan tersebut belum final," kata pejabat tinggi Irak tersebut, yang menjelaskan bahwa ada pusat-pusat kecil kelompok teroris kecil di kota, serta sel-sel tidur teroris di seluruh negeri.

"Ada sel-sel tidur di Baghdad, dari waktu ke waktu mereka melakukan tindakan dan melakukan pemboman. Itu tidak mengkhawatirkan dalam arti militer. ISIS tidak dapat maju atau merebut wilayah, mereka tidak akan bisa menahan daerah yang diduduki, tapi dari sisi keamanan masih ada sel tidur dan serigala tunggal, yang digunakan oleh ISIS," tutur Maliki.

Lebih jauh Maliki mengklaim jika AS telah memberikan dukungan kepada tentara Irak dan pasukan sekutu, namun pertama-pertama mereka telah berkontribusi terhadap kemunculan ISIS. Ia menambahkan bahwa Washington sekarang berusaha untuk mendirikan pangkalan militer di wilayah Irak guna mempertahankan pengaruhnya di negara itu.

"Ini mirip dengan Taliban yang diciptakan oleh pemerintah AS untuk melawan Uni Soviet di Afghanistan. Dengan cara yang sama, ISIS diciptakan untuk melawan sikap Irak, yang tidak setuju untuk memblokade Suriah, tidak melawan zona larangan terbang di Suriah dan melawan Pangkalan militer Amerika," katanya.

"Masyarakat Irak menentang pangkalan militer asing di wilayah negara tersebut," kata Maliki, menambahkan bahwa dia telah memperingatkan AS agar tidak kembali ke Irak dan mendirikan basis di negaranya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5851 seconds (0.1#10.140)