Enam Remaja Anggota Tim Robot Burundi Hilang di AS
A
A
A
WASHINGTON - Enam remaja dari Burundi yang ambil bagian dalam kompetisi robotika di Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah hilang. Hal itu dikatakan pihak kepolisian setempat.
Empat anak laki-laki dan dua perempuan, berusia antara 16 sampai 18 tahun, menghilang dalam turnamen First Global Challenge di Washington DC. Departemen Kepolisian Washington mengatakan bahwa mereka terakhir terlihat pada hari Selasa atau pada hari penutupan kompetisi seperti dikutip dari BBC, Kamis (20/7/2017).
Laporan mengatakan dua remaja telah menyeberang ke Kanada. Tapi laporan ini belum bisa dikonfirmasi oleh polisi.
Pada hari Kamis, Departemen Kepolisian Washington menyebarkan selebaran dari grup remaja yang hilang ini di halaman Twitter-nya. Mereka meminta anggota masyarakat untuk menghubungi pihak berwajib jika mereka memiliki informasi.
Remaja tersebut diidentifikasi sebagai Don Ingabire (16), Kevin Sabumukiza (17), Nice Munezero (17), Audrey Mwamikazi (17), Richard Irakoze (18), dan Aristide Irambona (18).
Penyelenggara kompetisi mengatakan bahwa mereka memberi tahu polisi setelah tim pengawas Burundi tidak dapat menemukan para remaja tersebut.
"Laporan yang benar telah diberikan ke polisi yang sedang menyelidiki kasus tersebut," kata juru bicara First Global Challenge Jose Escotto dalam sebuah pernyataan menurut Washington Post.
Gelaran kompetisi robotika selama tiga hari ini diikuti tim dari 150 negara yang saling bersaing satu sama lain. Acara ini bertujuan untuk menginspirasi generasi muda untuk mengejar karir di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika.
Namun, awal bulan ini diwarnai berita yang tidak mengenakan terkait kegiatan itu. Tim gadis dari Afghanistan tidak diizinkan menghadiri kompetisi karena masalah visa.
Masalah terselesaikan setelah Presiden AS, Donald Trump, turun tangan di menit-menit akhir. Anak-anak itu pun dapat melakukan perjalanan ke AS dan berpatisipasi.
Tim Afghanistan kemudian memenangkan medali perak untuk pencapaian yang berani, yang diberikan kepada tim yang menunjukkan sikap yang dapat dilakukan sepanjang tantangan, bahkan dalam keadaan sulit, atau ketika segala sesuatu tidak sesuai rencana.
Empat anak laki-laki dan dua perempuan, berusia antara 16 sampai 18 tahun, menghilang dalam turnamen First Global Challenge di Washington DC. Departemen Kepolisian Washington mengatakan bahwa mereka terakhir terlihat pada hari Selasa atau pada hari penutupan kompetisi seperti dikutip dari BBC, Kamis (20/7/2017).
Laporan mengatakan dua remaja telah menyeberang ke Kanada. Tapi laporan ini belum bisa dikonfirmasi oleh polisi.
Pada hari Kamis, Departemen Kepolisian Washington menyebarkan selebaran dari grup remaja yang hilang ini di halaman Twitter-nya. Mereka meminta anggota masyarakat untuk menghubungi pihak berwajib jika mereka memiliki informasi.
Remaja tersebut diidentifikasi sebagai Don Ingabire (16), Kevin Sabumukiza (17), Nice Munezero (17), Audrey Mwamikazi (17), Richard Irakoze (18), dan Aristide Irambona (18).
Penyelenggara kompetisi mengatakan bahwa mereka memberi tahu polisi setelah tim pengawas Burundi tidak dapat menemukan para remaja tersebut.
"Laporan yang benar telah diberikan ke polisi yang sedang menyelidiki kasus tersebut," kata juru bicara First Global Challenge Jose Escotto dalam sebuah pernyataan menurut Washington Post.
Gelaran kompetisi robotika selama tiga hari ini diikuti tim dari 150 negara yang saling bersaing satu sama lain. Acara ini bertujuan untuk menginspirasi generasi muda untuk mengejar karir di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika.
Namun, awal bulan ini diwarnai berita yang tidak mengenakan terkait kegiatan itu. Tim gadis dari Afghanistan tidak diizinkan menghadiri kompetisi karena masalah visa.
Masalah terselesaikan setelah Presiden AS, Donald Trump, turun tangan di menit-menit akhir. Anak-anak itu pun dapat melakukan perjalanan ke AS dan berpatisipasi.
Tim Afghanistan kemudian memenangkan medali perak untuk pencapaian yang berani, yang diberikan kepada tim yang menunjukkan sikap yang dapat dilakukan sepanjang tantangan, bahkan dalam keadaan sulit, atau ketika segala sesuatu tidak sesuai rencana.
(ian)